Bagikan Daging Kurban dengan Besek, LDII Bali Dukung Kurangi Sampah Plastik

LDII Bali
Ilustrasi penggunaan besek dalam pembagian daging hewan kurban sebagai langkah mengurangi sampah plastik. (Foto: inilahkoran.com)

DENPASAR, LINES.id – Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali melaksanakan penyembelihan hewan kurban di Gedung Serbaguna LDII Jalan Padang Griya II Nomor 1, Padangsambian, Denpasar Barat, Jumat (31/7/2020).

Penyembelihan hewan kurban mengimplementasikan adaptasi tatatan era baru. Dicerminkan dari penerapan protokol kesehatan, di antaranya pengecekan suhu badan memasuki area, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Ada petugas khusus yang keliling menggunakan pengeras suara mendatangi orang yang berdekatan. Setiap orang diingatkan agar tidak terlalu dekat,” ungkap Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Bali Haji Hardilan.

Saat proses pemotongan, digunakan alat khusus yang dibuat oleh warga LDII tanpa perlu melibatkan banyak orang saat memotong sapi.




Baca juga: Idul Adha 1441 H, LDII Mimika Kurban 19 Ekor Sapi dan 2 Kambing

Baca juga: Alhamdulillah! Meski Pandemi Covid-19, Kurban LDII Sulbar Terkumpul Rp 1,5 Miliar

 

ldii Bali
Proses pemotongan hewan kurban warga LDII Bali, Jumat (31/7/2020) (Foto: baliexpress.jawapos.com)

Selain itu, sebagai wujud konsistensi LDII terhadap pengurangan bahaya kantong plastik, daging kurban dibagikan dengan menggunakan besek (anyaman dari bambu berbentuk segi empat). “Nanti pengepakannya juga menggunakan besek sehingga akan mengurangi kantong plastik,” jelasnya.

Diperkirakan setiap paket seberat 0.5 hingga 1 kilogram, tergantung dari daftar yang sudah ada. Upaya ini sebagai langkah turut serta LDII dalam menjaga kerusakan lingkungan akibat bahaya plastik.

Selain itu juga sesuai aturan Pemerintah Provinsi Bali melalui Pergub Nomor 97/2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai dan Peraturan Walikota Nomor 36/2018 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.

Pembagian daging kurban

Dalam pembagian daging kurban ini, Hardilan yang saat itu juga didampingi dengan Haji Agus Purmadi dan sekretarisnya, Sabila menyatakan bahwa daging kurban ini diberikan kepada mustahik atau orang yang memerlukan. Seperti fakir miskin atau orang kurang mampu. Apalagi di tengah pandemi saat ini yang memberikan dampak luar biasa.




Baca juga: Laksanakan Sholat Idul Adha 1441H di Masjid, Jemaah Terapkan Physical Distancing

Baca juga: Peduli Korban Banjir Masamba, LDII Sulteng Salurkan Bantuan

 

“Dalam pembagian daging kurban itu, kami tidak melihat muslim, nonmuslim. Jadi yang membutuhkan dan yang meminta dengan melihat data sebelumnya. Tidak melihat agamanya, sukunya, organisasinya,” terangnya.

Daging kurban juga dibagikan kepada semeton krama Bali yang atau saudara warga asli Bali di sekitar Kantor DPW LDII Bali. Ini sudah menjadi agenda menahun, di mana LDII juga mewujudkan toleransi, kerukunan, dan persaudaraan dengan semeton Bali.

Pihak DPW LDII Bali akan menggerakkan petugas untuk membagikan ke rumah-rumah warga yang memerlukan. Serta tidak menggunakan kupon untuk menghindari risiko penularan Covid-19.

Perwakilan dari anggota patroli Desa Padangsambian Bersatu, Anak Agung Putu Astawa, mengungkapan bahwa toleransi ini memang sudah terjalin sekitar tahun 2012. Hubungan yang terjalin ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Padangsambian. Setiap Hari Raya Umat Muslim (sekarang Idul Adha) petugas Desa Padangsambian Bersatu juga diminta membantu untuk berpartisipasi dalam pengamanan.




Baca juga: LDII Bone Wujudkan Kekompakan Warga Melalui Kerja Bakti

Baca juga: LDII Sulsel Dampingi MUI Salurkan Bantuan Korban Banjir Luwu Utara

 

LDII Bali kurban 93 ekor sapi dan 217 ekor kambing

Total hewan kurban yang dipotong oleh warga LDII se Bali sebanyak 93 ekor sapi dan 217 ekor kambing. Kesemuanya tersebar di 24 titik Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten/Kota, Pengurus Cabang (PC) atau tingkat kecamatan hingga pengurus Anak Cabang (PAC) atau tingkat kelurahan/desa.

“Memang ada penurunan sekitar 15 persen karena memang tahun ini, masa pandemi Covid-19, hewan kurban naik harganya. Karena banyak sapi-sapi dari petani dibawa ke Jakarta. Dan sini menjadi langka,” ungkapnya.

Meski jumlah hewan kurban tahun ini menurun, namun menurut Wakil Ketua DPW LDII Bali lainnya, Haji Agus Purmadi, ukuran sapi tahun ini juga lumayan besar dengan bobot badan rata-rata 350 kilogram.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.