TIMIKA, LINES.id – Banyak cara yang dilakukan warga masyarakat terlebih lagi bagi generasi muda untuk menyambut tahun baru, di antaranya keliling kota, menyalakan kembang api, atau petasan dan acara hiburan lainnya. Bahkan banyak pula warga yang merayakan malam pergantian tahun dengan kegiatan yang tergolong negatif, seperti pesta minum-minuman keras pesta sabu dan narkoba.
Menanggapi adanya mode terkini yang selalu mewarnai malam pergantian tahun di Kabupaten Mimika, salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat adalah yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dengan menggelar pengajian akhir tahun. Pengajian seretak digelar di seluruh Indonesia dan juga dilaksanakan di Kabupaten Mimika, pada Sabtu (31/12/2022).
Kegiatan ini merupakan kegaitan rutin yang dilakukan LDII untuk menangkal efek negatif perayaan akhir tahun, seperti yang dilakukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Mimika Papua, yang mengisi malam akhir tahun dengan menggelar pengajian yang diikuti mulai dari usia SMP hingga orang tua.
Baca juga: LDII Bintuni Gelar Ngaji Akhir Tahun, Begini Keseruannya
Acara dimulai sholat Maghrib berjamaah di Masjid Miftahul Huda, Kelurahan Inauga, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Acara kemudian dilanjutkan pemantapan agama tentang akhir zaman yang disampaikan oleh Dewan Penasihat LDII Mimika H Suyoto.
Suyoto mengajakvpeserta pengajian agar mengingat tentang pergantian tahun. “Seperti yang tertuang dalam hadits shahih Buhori bahwa tidak datang satu zaman kecuali zaman tersebut lebih jelek dari zaman sebelumnya,” jelasnya. Hal ini menurut Suyoto menandakan akan terjadinya kemerosotan moral di akhir zaman nanti.
Selain pengajian, momentum tersebut dimanfaatkan juga untuk sosialisasi, bertajuk “Dampak Pergaulan Bebas dan Sosialisasi HIV/AIDS” oleh keynote speaker H Achmad Yani MM MMKes. Kepada 70 peserta generasi muda LDII Mimika di Gedung Serba Guna Miftahul Huda, peserta sangat antusias dan mendengarkan pemaparan materi.
Ketua DPD LDII Mimika La Ode Muh Norris Ashara SS mengatakan, tingginya angka orang yang terpapar, maka pemahaman yang terkait dampak pergaulan bebas dan HIV/AIDS ini menjadi sangat penting dan perlu disampaikan ke generasi muda. “Sebagai salah satu upaya membentengi diri dari pengaruh negatif, menambah wawasan, meningkatkan sumberdaya manusia serta dapat menjadi generasi muda yang profesional religius,” katanya.
Baca juga: Raih Medali Ajang Porprov XVII Sulsel, Pesilat Persinas ASAD Lutim Terima Bonus dari Bupati
Sementara H Edi W Soeryono MPd MSi yang juga salah satu Dewan Penasihat LDII menambahkan, melalui pengajian akhir tahun ini ingin mengisi hal-hal yang sifatnya positif, serta menambah pengetahuan untuk remaja Masjid Miftahul Huda.
Kegiatan dilanjutkan penampilan hiburan kreasi generasi muda, antara lain menampilkan pencak silat Persinas ASAD, puisi berantai dan kuis berhadiah di Gedung Serba Guna.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.