MAMUJU TENGAH, LINES.id – Bertempat di Masjid Jabal Rahmah Desa Lembah Hopo, warga LDII Kabupaten Mamuju Tengah berbondong-bondong menghadiri pengajian rutin yang dilaksanakan setiap bulan oleh DPD LDII Kabupaten Mamuju.
Kali ini, warga LDII sangat bergembira karena dihadiri oleh Ketua Umum MUI dan Ketua FKUB Kabupaten Mamuju Tengah dalam waktu bersamaan, Minggu (22/10/2023).
Pengajian rutin yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober berlangsung sangat meriah.
Diawali dengan kajian Alquran oleh Ustadz M Tojin dan kajian Alhadits oleh Ustadz Nurhadi Abdurrahman. Selanjutnya sambutan Ketua DPD LDII Kabupaten Mamuju Tengah oleh Ustadz Tri Awan Purnomo SPdI yang mengambil tema “Menjaga Kerukunan dan Toleransi Demi Terwujudnya Persatuan dan Kesatuan Umat di Bumi Lalatasisara”.
Baca juga: Muhammadiyah, NU, LDII dan MTA Hadiri Pengajian Rutin MUI Bersama KUA Kecamatan Pedan
Tri Awan Purnomo menjelaskan bahwa tema yang diambil itu sesuai dengan salah satu dari 6 tabiat luhur yang diharapkan dimiliki oleh warga LDII yaitu rukun. Ia juga menjelaskan tentang 3 poin yang harus dimiliki oleh generasi penerus LDII yang dikenal dengan Tri Sukses Generus yaitu Alim-faqih, Akhlakul Karimah dan Mandiri.
Selanjutnya, Ketua FKUB Kabupaten Mamuju Tengah Ustadz Muh Kasmin Nastrah SPdI dalam tausyiahnya menyampaikan pentingnya umat Islam memandang segala sesuatu bukan hanya dari satu sisi saja, sehingga terbuka wawasan dan tidak mudah mengklaim salah terhadap yang lain. Ia mencontohkan, 3 (tiga) orang yang sedang berbincang tiba-tiba mendengar suara sirine patwal. “Masing-masing berbeda pendapat. Ada yang mengatakan Si A sedang lewat. Ada yang mengatakan Si B sedang lewat dan ada yang mengatakan Si C sedang lewat. Padahal sebenarnya hanya satu orang yang lewat,” paparnya.
Ketua umum MUI Kyai Muh Khozin SPdI dalam sambutannya mengatakan bahwa kebahagiaan yang kita peroleh saat ini karena fadhilah Allah, “Rahmat-Nya Allah semata maka jangan lupa untuk bersyukur,” pesannya.
Ketua umum MUI berpesan pula, bahwa jangan kita tidak rukun, tidak menganggap saudara hanya karena berbeda nama. “Yang satu LDII yang satunya NU. Kita semua adalah saudara,” tegasnya.
Baca juga: Hadapi Bonus Demografi, LDII Bekali Mahasiswa dengan Life Skill
Di akhir pengajian, Ketua Dewan Pembina LDII Kabupaten Mamuju Tengah Muh Jusuf SAg mengingatkan, “Kita ini satu umat maka janganlah memperbesar perbedaan, karena itu akan merusak kerukunan, tapi perbesarlah persamaan karena itu akan membawa kenikmatan,” katanya.
Pengajian diakhiri dengan penyerahan buku hasil Munas LDII dan Majalah Nuansa Persada. (Ucup)
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.
