Istri Bupati Luwu Timur Sosialisasi Pencegahan Stunting di Pengajian Keputrian LDII

LDII Luwu Timur
Ketua TP PKK Luwu Timur Dra Hj Sufriaty Budiman MM memberikan materi Sosialisasi Pencegahan Stunting di pengajian keputrian DPD LDII Kabupaten Luwu Timur, Minggu (5/11/2023).

LUWU TIMUR, LINES.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Luwu Timur menghelat Pengajian Keputrian Daerah dirangkaikan dengan Sosialisasi Pencegahan Stunting bekerja sama dengan TP PKK Luwu Timur yang dibawakan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur Dra Hj Sufriaty Budiman MM. Pengajian dipusatkan di Masjid Al Fattah Jalan Pongkia Desa Nikkel, Sorowako Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang dihadiri ratusan ibu ibu dan remaja putri LDII se-Kabupaten Luwu Timur, Minggu (5/11/2023).

Ketua DPD LDII Luwu Timur yang diwakili oleh Sekretaris DPD LDII Luwu Timur Drs H Basruddin dalam sambutannya mengatakan, “Kegiatan ini merupakan wujud dukungan LDII kepada program Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk berkontribusi dalam pencegahan penurunan stunting di Luwu Timur. Hal ini juga sejalan dengan program DPP LDII yang diwujudkan webinar Pencegahan Stunting dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) pada Sabtu, 26 November 2022 lalu secara hybrid dari Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur,” jelasnya.

LDII Luwu Timur
Sambutan Sekretaris DPD LDII Luwu Timur Drs H Basruddin.

Dikatakan H Basruddin, Sosialisasi Pencegahan Stunting ini merupakan tindakan edukasi yang utamanya ditujukan kepada para ibu-ibu dan remaja putri calon ibu, “Sebab masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu stunting dan bagaimana pencegahannya sekaligus mendukung dan siap berpartisipasi dalam program pemerintah. Ini merupakan upaya pencegahan stunting berkesinambungan,” ujarnya.

Baca juga: Ketua Umum LDII Soroti Kesinambungan Solusi Masalah Bangsa dalam Rakernas

Ia berharap warga LDII terutama para pengurus, dapat berperan aktif hingga ke lingkup akar rumput dalam mencegah stunting. “Sehingga target nasional penurunan angka prevalensi stunting sebesar 14,4 persen dapat tercapai, juga upaya mewujudkan generasi yang unggul untuk Indonesia Emas 2045,” harapnya.

Disamping itu, LDII memiliki 8 program unggulan melalui 8 klaster kontribusi LDII untuk bangsa yaitu kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi digital, dan energi baru terbarukan. “Ini senantiasa disosialisasikan pada kegiatan konsolidasi serta pengajian-pengajian di masing-masing majelis taklim,” imbuhnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur yang juga Ibu Bupati Luwu Timur menjelaskan secara detail apa itu stunting. Stunting (kerdil) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis). “Perbedaan antara balita normal dan stunting terlihat dari sisi tinggi badan. Balita stunting terlihat lebih pendek dari balita seusianya. Namun, perbedaan yang tidak terlihat antara keduanya adalah otak anak stunting tidak terbentuk dengan baik dan dapat berdampak panjang,” jelasnya.

LDII Luwu Timur
Ibu-ibu dan remaja LDII bersama Ketua TP PKK Luwu Timur yang juga istri Bupati Luwu Timur.

Berikut ini merupakan peran dalam pencegahan stunting, di antaranya memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, beri ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dampingi ASI dengan MPASI sehat, terus memantau tumbuh kembang anak, dan selalu jaga kebersihan lingkungan. Hj Sufriaty mengajak para ibu-ibu dan remaja LDII untuk cegah stunting dengan 5 Kegiatan Gerakan Cegah Stunting yang dilakukan oleh pemerintah yakni Gerakan #AksiBergizi yakni membentuk kebiasaan olahraga, sarapan dan konsumsi tablet tambah darah untuk menurunkan anemia pada remaja di sekolah.

Baca juga: VIDEO: Wakil Ketua DPR-RI: LDII Terdepan Dalam Memberikan Ide

Kedua, Gerakan #BumilSehat yakni meningkatkan pemeriksaan dan pengetahuan bumil untuk meningkatkan kesehatan bumil. Ketiga Gerakan #PosyanduAktif yakni meningkatkan cakupan tumbuh kembang balita di Posyandu untuk deteksi dini dalam mencegah balita gizi kurang dan stunting. Keempat, Gerakan #JamboreKader yakni meningkatkan kapabilitas kader dalam memberikan pelayanan, dan kelima Gerakan #CegahStuntingituPenting yakni mengedukasi masyarakat tentang stunting dan pencegahannya melalui pesan ABCDE (Aktif minum tablet tambah darah, Bumil teratur periksa kehamilan, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke Posyandu setiap bulan, Eksklusif ASI 6 bulan).

“Kepada para orangtua dan remaja putri mari kita cegah perkawinan usia dini menuju Generasi Emas 2045,” ujar Hj Sufriaty.

Pada kesempatan itu, turut hadir pengurus DPD LDII Luwu Timur dari Bagian Pendidikan Keagamaan dan Dakwah Ustadz Subdihadiwino, Ustadz Mohsin, dan Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Hj Andi Rohani Basri, Hj Maryam Basruddin, Indriani A Qodir, Agunawati M Syarif.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.