LDII Klaten Gelar Pengajian Keputrian, Cantik Lahir dan Batin di Era Digital

LDII Pedan
Pengajian keputrian DPD LDII Klaten diikuti PC LDII Pedan di Masjid Khoirul Fatihin, Ngaren, Pedan, Klaten, Minggu (1/12/2024).

KLATEN, LINES INDONESIA – Ratusan wanita dari Keputrian PC LDII Kecamatan Pedan berbondong-bondong menghadiri acara Pengajian Keputrian yang digelar di Masjid Khoirul Fatihin, Ngaren, Pedan, pada Minggu (1/12/2024). Acara yang dikhususkan untuk wanita usia 17 tahun hingga lansia ini mengusung tema “Cantik Lahir dan Batin di Era Digital, Menjadi Muslimah yang Memikat di Mata Allah”.

Pengajian ini menghadirkan Mubalighah dari Pondok Pesantren Gadingmangu, Perak, Jombang, Ustadzah Anik Rizkina Rahmawati dan Ustadzah Umi Salamah yang menyampaikan tausyiah terkait relevansi era digitalisasi bagi wanita muslimah.

Dewan Penasehat DPD LDII Klaten H Suratno, saat membuka pengajian menjelaskan bahwa kegiatan ini juga digelar se-Kabupaten Klaten. “Wanita LDII harus tetap setia kepada Allah, Rasul, dan suaminya. Salah satu jalan menuju surga bagi wanita adalah dengan taat kepada suami. Untuk itu, DPD LDII Klaten menyelenggarakan pengajian ini agar wanita LDII menjadi wanita yang faham, beriman, dan sholehah,” jelas H Suratno.

LDII Pedan
Pengajian keputrian diikuti wanita usia 17 tahun ke atas sampai lansia.

Dalam tausyiahnya, Ustadzah Anik Rizkina Rahmawati menjelaskan bahwa cobaan wanita muslimah di era digital ini sering datang melalui perangkat elektronik seperti gawai atau HP. “Melalui HP, ibu-ibu bisa membantu suami mencari rezeki, membeli makanan, dan bahkan mendapatkan ‘pahala produktif’ seperti mendengarkan murotal Alquran. Namun, ada dampak negatifnya, seperti wanita yang terbuai dengan media sosial dan melalaikan kewajibannya kepada suami dan anak-anak,” terangnya.

Baca juga: Turnamen Futsal Cup IV LDII Pasangkayu, Sarana Pembinaan Karakter Luhur Generasi Muda

Ustadzah Anik menambahkan bahwa barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai prioritas utama, Allah akan menjadikan kekayaan dalam hati, menjadikannya cukup dan bersyukur, meskipun hidup dalam kekurangan. “Dengan mengaji, kita akan menambah ilmu, menguatkan iman, dan menjadi wanita yang dicintai Allah SWT, serta calon ahli surga di tengah derasnya arus media sosial,” lanjutnya.

Di akhir tausyiahnya, Ustadzah Anik mengucapkan pantun, “Jalan-jalan ke Klaten Utara, tidak lupa membeli makanan, demikian nasehat dari saya, jika ada kesalahan saya minta maaf”.

Sementara itu, Ustadzah Umi Salamah dalam nasehatnya menyampaikan bahwa cobaan terbesar bagi wanita dan orang tua adalah datang dari anak-anak. “Sebagai orang tua, kita harus sabar, banyak bersyukur, dan mendidik anak-anak dengan baik. Di LDII, kita senantiasa dinasehati untuk menjadi wanita yang sholehah,” jelasnya. Ustadzah Umi menekankan pentingnya peran orang tua dalam membumikan 29 Karakter Luhur melalui teladan dan menciptakan ruang aman bagi anak-anak.

“Kedekatan dalam keluarga sangat penting, di mana peran ibu dan ayah memengaruhi tumbuh kembang anak,” tutupnya.

Acara ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu daring dan luring, dari Studio Utama Ponpes Annur II Jambukulon, Ceper, dan disiarkan ke delapan titik studio mini di berbagai wilayah se-Eks Kawedanan Delanggu. (Rizal PM)

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.