AGH Sanusi Baco Meninggal, Ketua LDII Sulsel: Ulama Karismatik dan Teladan Umat

Sanusi Baco
Ketua MUI Sulsel alm AGH Sanusi Baco (kiri) bersama Ketua DPW LDII Sulsel Dr Ir Abri MP

MAKASSAR, LINES.id – Duka yang mendalam turut dirasakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sulawesi Selatan Dr Ir Abri MP atas meninggalnya Anregurutta Haji (AGH) Sanusi Baco, Sabtu (15/5/2021) malam.

“Kami mewakili pengurus DPW LDII Sulawesi Selatan menyampaikan duka yang sangat mendalam terhadap almarhum, ulama yang sangat kita cintai, ulama yang kita banggakan, dan kita sayangi,” ucap Abri saat dikonfirmasi, Minggu (16/5/2021).

Abri mengenang sosok AGH Sanusi Baco sebagai ulama karismatik dan ulama besar yang selalu menunjukkan nilai sosial kepada masyarakat serta menjaga ukhuwah islamiyah.

“Beliau tidak membeda-bedakan antara muslim dan non muslim, inilah yang dibutuhkan negara kita, bisa mempersatukan NKRI. Dengan keragaman yang kita miliki justru beliau memberikan ceramah-ceramah yang menyejukkan, sehingga ukhuwah islamiyah bisa terbina dan terpelihara dengan baik. Ini merupakan karakter yang membanggakan kami,” ungkap Abri.

Menurutnya, almarhum adalah tokoh andalan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). “Setiap ceramah yang disampaikan menyejukkan masyarakat Sulsel,” ujarnya.

Pada Oktober 2019, kenang Abri, almarhum diundang untuk memberikan ceramah agama pada pengajian akbar LDII Sulawesi Selatan di Masjid Raudhatul Jannah, Biringkanaya, Makassar. Dalam ceramahnya, almarhum menyampaikan bahwa kalau manusia ingin menghitung nikmat Allah maka tidak akan bisa.

“Tidak satupun alat yang bisa menghitung nikmatnya Allah, kalau ada maka alat itu akan rusak,” kenangnya.

Baca juga: AGH Sanusi Baco Wafat, Sulsel Berduka

Baca juga: Sebelum Meninggal AGH Sanusi Baco Keluhkan Sakit Perut, Ini Tanda-Tanda Mati Syahid

 

Setiap pengajian akbar LDII, kata Abri, almarhum selalu diundang untuk memberikan ceramah agama dan pendalaman-pendalaman ajaran islam sebagai rahmatan lil alamin.

“Semoga beliau mendapat tempat yang layak di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan serta tetap melanjutkan misi yang selama ini beliau sampaikan kepada umat Islam,” harap Abri.

Kepergian almarhum yang tak lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Abri turut berharap akan muncul tokoh-tokoh yang bisa menggantikan almarhum yang bisa menjiwai apa yang sudah almarhum teladani kepada umat Islam. Teladan tersebut akan mempersatukan persatuan dan kesatuan bangsa dan menjadi teladan untuk semua umat.

“Kami pengurus LDII Sulawesi Selatan memberikan apresiasi dan penghargaan yang sangat mendalam kepada beliau sebagai rahmatan lil alamin. Insya allah pagi ini kami akan melayat ke rumah beliau,” pungkas Abri.

Pak Kiai, begitu biasa disapa, meninggal dunia usia 84 tahun di Rumah Sakit Primaya (dulu Awal Bros) pukul 20.00 Wita. Ketua Dewan Syuro PW Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel ini, dijadwalkan dimakamkan di pondok pesantren Nahdlatul Ulum, Soreang, Barandasi, Kecamatan Bontoa, Maros.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.