JAKARTA, LINES.id – Kabar positifnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkena Covid-19 disebut-sebut dapat menyebabkan gelombang baru volatilitas pasar. Sebab investor sudah bersiap untuk menghadapi pemilihan presiden AS pada bulan November mendatang.
“Ini berpotensi mengurangi kemampuan kampanye Trump,” ucap Sean Callow, ahli strategi mata uang di Westpac di Sydney.
Pemerintah harus mewaspadai dampak yang berasal dari Donald Trump. Orang nomor satu di negeri Paman Sam ini baru saja terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.
Dampak sektor kesehatan menyebabkan perekonomian Indonesia masih penuh ketidakpastian. Persoalan utamanya adalah pandemi Corona yang telah terjadi lebih dari enam bulan ini belum juga selesai. Dampak krisis kesehatan ini sangat besar terhadap ekonomi nasional maupun dunia.
Dilansir detik.com, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, kabar Donald Trump positif Corona menjadi tambahan ketidakpastian bagi perekonomian Indonesia.
Baca juga: Pertemuan Virtual Bersama Dubes AS, LDII Tawarkan Pancasila Sebagai Solusi Harmoni Dunia
Baca juga: Gubernur Khofifah: Pancasila Jadi Modal Utama Bersatu Perang Melawan Covid-19
“Ketidakpastiannya tinggi sekali. Siang ini Trump positif Covid-19, pasar futures financial jatuh 500 poin. Itu semua pasti ada konsekuensinya,” kata David dalam acara Dialogue KiTa secara virtual, Jumat (2/10/2020).
Komoditas Indonesia
Penurunan indeks saham berjangka AS, menurut David akan berdampak pada ekonomi nasional. Apalagi data ekonomi Indonesia ini masih belum menunjukkan perbaikan yang sesuai harapan. Dia menyebut, lemahnya naik turunnya komoditas membuat kinerja ekspor nasional memuaskan.
Fluktuasinya harga komoditas juga disebabkan oleh ketidakpastian dunia yang berasal dari perang dagang antara China dengan AS. Kondisi tersebut, menurut David telah menurunkan nilai perdagangan internasional dan berdampak pada ekonomi nasional yang masih bertumpu pada komoditas.
Ia pun berharap pemerintah segera memiliki rencana mitigasi dampak yang berasal dari ketidakpastian di luar Covid-19.
Baca juga: Abaikan Sosial Ekonomi, Efek Covid-19 Kian Berbahaya, Ini Solusi LDII
Baca juga: Bertahan dan Bangkit dari Dampak Ekonomi Covid-19
“Kondisi politik Amerika dan pasar modal ada pengaruh pasti. Saham Amerika juga perlu diperhatikan,” ungkapnya.
Mengutip Reuters, Jumat (2/10/2020), indeks saham berjangka untuk S&P 500 EScv1 turun 1,21% pada di pasar Asia, sementara imbal hasil treasury juga turun.
Indeks saham berjangka atau stock index future terdiri dari saham-saham pilihan sebuah indeks yang diperdagangkan di pasar bursa internasional.
Indeks ini juga sering menjadi indikator perekonomian sebuah negara. Indeks saham berjangka Dow Jones Industrial Average juga turun 435 poin. Lalu untuk imbal hasil treasury note 10 year juga turun 0,6627%.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.