MAKASSAR, LINES.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melaksanakan pengajian rutin generasi muda LDII di Masjid Baitul A’la Al-Manshurin, Jalan Al-Manshurin, Kompleks dr Tajuddin Chalid, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (02/02/2020).
Hadir wakil ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro, S.Sos sebagai salah satu pemateri. Dihadapan ratusan generasi muda LDII Asdar memaparkan bahwa, generasi muda harus siap dengan era ke depan yang penuh persaingan. “Generasi muda LDII harus memiliki bekal bagaimana bisa bersaing secara positif dalam segi pekerjaan maupun bisnis,” paparnya.
Untuk bisa bersaing dan memiliki masa depan yang cerah, maka harus dipersiapkan sejak dini. “Karena semua itu tidak ujug-ujug, tapi harus punya langkah-langkah dan diperjuangkan dengan proses,” lanjut Asdar.
Orang tua – Anak

Asdar bercerita, sejak tamat SMA sudah mempunyai target tidak akan membebani orang tua, meskipun orang tua mampu membiayai. “Sehingga saya bisa menyelesaikan dua tempat kuliah di Politeknik Pariwisata dan STIA LAN tanpa bantuan satu sen pun dari orang tua. Ada rasa kepuasan tersendiri ketika bisa menyelesaikan kuliah dengan biaya sendiri sampai tuntas, sampai wisuda,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Asdar, saya menikah juga tidak merepotkan orang tua, semuanya dengan modal sendiri, dengan kekuatan sendiri. Sehingga ada rasa haru, ada rasa puas ternyata saya membuktikan saya bisa. Semua generasi muda LDII juga punya kemampuan untuk melakukan itu. Kuncinya adalah membangun habit, habitnya harus dibangun sejak awal. “Membangun kebiasaan itu memang susah, membangun kebiasaan itu membentuk karakter, karakter itu membentuk dan menuju masa depan. Kalau sudah terbentuk karakternya, masa depannya tinggal menunggu waktu,” ucapnya.
Ia menggambarkan bagaimana bangganya orang tua ketika anaknya bisa mencapai kesuksesan dunia akhirot. Orang tua akan berkata, “saya bangga punya anak seperti kamu” dan itu adalah ucapan yang ditunggu-tunggu seorang anak. “Tunggulah ucapan itu dengan melakukan sesuatu yang membuat orang tua menangis haru dan bangga,” pesan Asdar.
Target Generasi Muda LDII

Dalam mengejar cita-cita, Asdar memberikan tips tiga hal yaitu learn, do, dan teach. Sesuai dengan target keberhasilan generasi muda LDII yaitu memiliki tri sukses meliputi faham agama, berakhlakul karimah dan mandiri. Tri Sukses tersebut harus dapat diaplikasikan sejak dini, sejak usia paud, caberawit, remaja, praremaja dan dewasa. “Tentu dengan muatan yang berbeda. Mandiri pandangan paud tentunya beda dengan pandangan usia remaja,” ujarnya.
Selain tri sukses, setiap generasi muda LDII harus memiliki karakter profesional religius. Religius harus sudah terbangun sejak dini. Bagaimana mereka menghargai waktu, disiplin, dan bisa menyikapi sesuatu dengan positif. Yang terjadi, kebanyakan orang profesional tetapi tidak religius, sehingga ia profesional tetapi ujung-ujungnya mereka masuk penjara karena religiusnya dilupakan. Ada pula religius tetapi tidak profesional sehingga hidupnya tidak meningkat.
Mengawali tahun 2020, Asdar berharap generasi muda LDII bisa berkontribusi, tidak hanya menjadi penonton saja, tetapi juga sebagai pelaku. Baik dalam hal usaha maupun pekerjaan. “Warga LDII harus menjadi yang terbaik di setiap bidangnya, terbaik dalam membangun teamwork, membuktikan dengan bil hal, dan semua itu harus dibangun sejak dini,” pungkasnya.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.