TAKALAR, LINES.id – Dosen Kebidanan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) gelar pelatihan kesehatan di Desa Tonasa, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Kamis (29/9/2022).
Kegiatan ini di sambut baik pemerintah desa setempat yang diwakili oleh Sekretaris Desa Junaedi SH dan dihadiri sebanyak 55 peserta yang terdiri dari Bidan Desa Tonasa Hj Kurniati SST, Kader Posyandu, Kader Kesehatan, para Ibu Dusun Desa Tonasa dan ibu hamil dengan sangat antusias.
Pelatihan senam maryam ini dipimpin oleh Sitti Nurana SST MKeb sebagai Ketua Tim Pengabdian Dosen PS D3 Kebidanan FKM UMI dan didampingi oleh Sitti Hadriyanti Hamang SST MKeb sebagai anggota. Sitti Nurana menjelaskan bahwa nama senam maryam terinspirasi dari Maryam ibunda Nabi Isa AS dengan kisah kehamilan dan persalinannya yang penuh perjuangan.
Kisah Maryam juga diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran dalam satu surat khusus, Surat Maryam. Maryam hijrah dari Baitul Maqdis ke kota yang lebih tinggi dengan berjalan kaki. Artinya, kondisi fisik Maryam sangat prima untuk melakukan perjalanan dalam keadaan hamil.
Baca juga: Ponpes Padanglampe UMI Jadi Pusat Pelatihan BAZNAS Tanggap Bencana se-Pulau Sulawesi
Senam Maryam merupakan modifikasi dari latihan prenatal dasar dengan postural membungkuk, duduk dan sujud seperti gerakan shalat dalam Islam. Sitti Nurana mengatakan, latihan senam maryam bermanfaat untuk ibu hamil terutama yang sudah memasuki 9 bulan kehamilan. “Dengan rutin melakukan peregangan dan melatih teknik pernafasan akan sangat membantu di masa persalinan,” katanya.
“Pelatihan ini diadakan sebagai salah satu bentuk pemberdayaan kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan bidan desa untuk melatih ibu hamil melakukan senam Maryam secara terjadwal dan teratur di setiap dusun di Desa Tonasa,” sambungnya.
Pihaknya menyampaikan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari bidan di desa setempat, yang salah satu masalah yang terjadi di Desa Tonasa di mana pada umumnya ibu hamil takut menghadapi proses persalinan karena rasa sakit yang menimbulkan rasa takut dan cemas. “Ibu hamil juga merasakan ketidaknyamanan seperti nyeri punggung,” ucap Sitti Nurana.
“Hal ini dapat menimbulkan ketegangan jiwa dan fisik yang akan mengakibatkan kakunya otot-otot dan persendian yang tidak wajar. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut tim dosen dari PS D3 Kebidanan FKM UMI mengadakan kegiatan pelatihan senam Maryam sebagai upaya menuju proses persalinan yang aman dan nyaman,” jelasnya.
Sitti Nurana juga menjelaskan, salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah latihan fisik, sebab berpengaruh kesehatan maternal, neonatal dan mengurangi komplikasi persalinan seperti persalinan yang lama dan menurunkan tingkat nyeri, latihan fisik yang biasa dilakukan yaitu senam Maryam yang dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu pada usia kehamilan > 32 minggu berpengaruh terhadap durasi persalinan kala 1 dan 2.
Baca juga: Pertama Kali Kunjungi UMI, Pangdam Totok Siap Perkuat Kerjasama
Senam Maryam selama kehamilan bertujuan untuk menguasai teknik pernafasan. Hal ini agar ibu hamil lebih mudah mendapatkan oksigen dan sigap menghadapi persalinan. Selain itu juga bertujuan melatih elastisitas otot-otot dinding perut, untuk mencegah dan mengatasi keluhan nyeri di bokong, perut bagian bawah, dan keluhan wasir.
Mengurangi keluhan yang biasa diderita ibu hamil akibat perubahan bentuk tubuh, melatih relaksasi terutama untuk menghadapi masa kontraksi, dan menghindari kesulitan dalam persalinan agar ibu dan bayi sehat. Merupakan salah satu latihan prenatal pada ibu hamil sebagai upaya mengoptimalkan kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. (*)
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.