ITALIA, LINES.id – Kasus yang dikonfirmasi positif virus corona di Italia meningkat sekitar 6.000 menjadi 92.472, jumlah tersebut kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, menurut laporan Reuters, 29 Maret 2020.
Sedangkan jumlah korban meninggal virus corona di Italia menembus angka 10.000 pada Sabtu (28/3/2020) ketika otoritas melaporkan 889 kematian baru dalam satu hari sebelumnya. Hingga Sabtu, Italia mencatat 10.023 korban jiwa.
“Melihat peningkatan kasus tersebut, berakhirnya batas lockdown pada 3 April harus ditunda,” kata Menteri Perindustrian Stefano Patuanelli mengatakan kepada stasiun televisi Italia Rai.
Italia adalah negara Barat pertama yang memberlakukan lockdown atau pembatasan ketat pada aktivitas warganya setelah terpapar wabah lima minggu lalu.
Menurut Institut Kesehatan Italia, usia rata-rata pasien Italia yang telah meninggal karena positif corona adalah 78. Disamping itu, populasi lansia Italia merupakan yang terbesar di dunia setelah Jepang.
Baca juga: Berkaca di Italia, Virus Corona Mengubah Cara Manusia Menghormati Pemakaman
Baca juga: Satu Warga Sulbar Positif COVID-19 Dianulir PDP, Data Nasional Mencatat Kasus Perdana
Dikutip Tempo, wilayah Lombardy, yang telah menanggung dampak virus Corona terburuk, mencatat 542 kematian baru, sehingga jumlah totalnya menjadi 5.944.
Jumlah kasus yang dikonfirmasi Italia tidak mewakili seluruh populasi yang terinfeksi, kata Dr Massimo Galli, kepala unit penyakit menular di Rumah Sakit Sacco di Milan.
“Jumlah aslinya adalah jauh lebih banyak,” katanya.
Hanya kasus-kasus yang paling parah yang sedang dites, tambah Galli, dan bukan seluruh populasi.
“Hambatan utama bagi petugas kesehatan yang melakukan tes, adalah terbatasnya alat pelindung,” katanya.
Source: Tempo.co
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.