MANOKWARI, LINES.id – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Papua Barat menyelenggarakan dialog intern umat beragama di Hotel Billly Jaya, Senin (15/11/2021).
Dalam diskusi tersebut menghadirkan narasumber Kabag Tata Usaha Kemenag Ustadz Ali Rumkel, Ketua MUI Papua Barat KH Ahmad Nausrau, Ketua PW Muhammadiyah Ustadz Mulyadi Jaya, dan Ketua PW NU Papua Barat Ustadz Usman Puasa. Dihadiri pula beberapa pengurus organisasi Islam seperti LDII, para KUA dan penyuluh agama.
Dalam sambutan pembukaannya, Kabag Tata Usaha Kemenag menyebutkan bahwa moderasi beragama akan menjadi program kemenag dan akan disosialisasikan sampai ke tingkat bawah hingga tahun 2024. “Moderasi yang digulirkan Kemenag sesuai dengan ajaran Islam yaitu Islam yang tengah (washotiyatul al Islam) islam yang penuh toleran, tolong menolong, dan tidak anarkis,” katanya.
Untuk itu diperlukan pemahaman keagaman secara benar berdasar pada sumber Alquran dan Alhadist sehingga Islam menjadi agama yang rahmatan lil alamin.
Baca juga: Digelar Tatap Muka, LDII Manokwari Adakan Pengajian Keputrian
Ada tiga hal penting dalam moderasi beragama yaitu :
1. Praktek beragama yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan padahal agama hadir untuk memanusiakan manusia, nilai-nilai agama harusnya mendorong orang inklusif bukan esklusif.
2. Munculnya tafsir agama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara pengetahuan, akibatnya muncul sikap dan tindakan yang seolah-olah diklaim paling benar padahal salah dan berpotensi menyesatkan, dalam hal ini sanad pengetahuan itu penting sebagai jaminan sumber hakiki dan kualitas pengetahuan agama itu sendiri.
3. Mulai terlihat cara beragama yang merusak ikatan kebangsaan dengan tekanan yang mewujud pada pilihan sikap untuk mempolitisasi agama dan sikap kepongahan pihak mayoritas yang menganggap diri bisa dan berhak semena mena terjadap pihak minoritas.
Indonesia memiliki modal sosial penting dalam penguatan moderasi beragama yaitu keberagaman (heterogenitas), keberagamaan (religiusitas), suku bangsa, wilayah kemaritiman dan kekayaan keberagaman. Indonesia harus mengedepankan sikap keberagaman yang mengutamakan konsep moderasi beragama apapun agamanya yang di moderasi adalah cara beragamanya bukan agamanya.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.