KLATEN, LINES.id – Tren kasus positif Covid-19 di Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih meningkat. Sebagai wilayah yang termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat, permintaan layanan ambulans di Solo Raya terbilang tinggi.
Ariyanto koordinator ambulans Singgih Januratmoko Center (SJC) yang juga koordinator pemakaman Covid-19 di Klaten, menegaskan agar masyarakat patuh protokol kesehatan, karena kapasitas rumah sakit untuk pasien Covid-19 terbatas, “Setiap hari dalam 24 jam, selalu ada panggilan ambulans, untuk mengantar pasien kritis,” ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19. Pasalnya, dalam kondisi PPKM level empat, tim ambulans SJC menerima puluhan panggilan siang dan malam, “Panggilan antar pasien maupun pengantaran jenazah sangat tinggi, kami kerap kewalahan,” paparnya. Menurutnya, saking banyaknya panggilan pada hotline SJC, tim tak bisa menangani semua permintaan.
Baca juga: Obat dan Alkes Kian Mahal Saat Wabah, Politisi Golkar Minta Pemerintah Turun Tangan
Kru ambulans saat ini, menurutnya, menerapkan prosedur yang ketat dalam mengantar pasien Covid-19 maupun non-Covid-19 ke rumah sakit. Semuanya diperlakukan seperti sama, antara lain kru ambulans wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) dan setiap ambulans usai melaksanakan tugas melalui proses dekontaminasi oleh tim di pangkalan.
“Kami menyadari tim ambulans juga memiliki keluarga, jangan sampai mereka membawa virus corona sampai di rumah. Untuk itu, tim juga kami dekontaminasi atau pensterilan semua,” ujar Ariyanto.
Menurut Ariyanto, kesulitan saat ini adalah tabung oksigen, “Harganya mengamuk. Biasanya tabung oksigen kecil yang ada dalam ambulans harganya Rp700.000, saat ini bisa mencapai Rp6 juta,” keluhnya.
Sementara itu, anggota DPR RI Dapil V Solo Raya, Singgih Januratmoko, mengatakan SJC menyediakan lima unit ambulans untuk membantu warga yang keluarganya terpapar Covid-19 di Boyolali, Klaten, dan Kota Solo. Ia juga mengingatkan warga selama PPKM untuk terus menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas.
Baca juga: Soal Temuan YLKI, Ketum DPP Pinsar Bantah Gunakan Antibiotik pada Unggas
“Patuhi protokol kesehatan dan jangan keluar rumah bila tidak penting. Silaturahim dan ngobrol dengan kawan dan sanak famili bisa dilakukan dengan video call, chatting, atau bertelepon,” ujarnya. Teknologi sangat memungkinkan menyelesaikan banyak hal, tanpa harus bertemu.
“Mungkin saja layanan ambulans bisa didapatkan, tapi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit kian sulit,” ujarnya. Ia juga mendorong masyarakat meningkatkan imunitas dengan mengonsumsi protein hewani seperti daging ayam dan telur.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.