Ikuti Rakor Bersama Bupati, LDII Kediri Dukung PPKM Darurat

PPKM Darurat
DPD LDII Kabupaten Kediri mengikuti rakor secara daring menjelang penerapan PPKM Darurat, Jumat (2/7/2021).

KEDIRI, LINES.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kediri mengikuti rapat koordinasi secara daring menjelang pelaksanaan PPKM Darurat, Jumat (2/7/2021). Dipimpin Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, rakor diikuti seluruh pemerintah desa se-Kabupaten Kediri, Satgas Covid-19 Kabupaten, Kecamatan, Desa, Kodim, Kapolres, Kapolresta, dan peserta lainnya dengan jumlah 500 peserta.

“Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kediri menjadi perhatian utama pemerintah daerah, beberapa upaya dilakukan untuk mencegah Covid-19 terus berkembang, karena penambahan tempat tidur bagi pasien covid bukan solusi yang tepat,” kata Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri.

Lonjakan Kasus Covid-19 Kabupaten Kediri

Mas Dhito mengungkapkan, per hari ini Kabupatn Kediri dalam kondisi sangat memprihatinkan, karena tiga dari empat rumah sakit rujukan yakni RSKK, RSUD, HVA dan Rumah Sakit Darurat Nur Aini telah mengalami kolaps. “Sudah tidak ada lagi ketersediaan bed, kita dari pemerintah kediri memberikan tambahan bed, namun penambahan bed tidak sebanding dengan penambahan jumlah dengan kasus aktif harian,” ungkapnya.

Kasus aktif per hari ini berada di angka 206 dan dalam sehari penambahan kasus sebanyak 20 sampai 30 kasus perhari, “Bisa dibayangkan 30 kasus perhari di kalikan tujuh berarti ada 210 kasus, kalau ini terus terjadi dua sampai tiga minggu ke depan Kabupaten Kediri akan kolaps,” jelas Mas Dhito.

Baca juga: LDII Bali Gelar Webinar ‘Mengasuh Diri Kita di Masa Pandemi Covid-19’

Namun, Mas Dhito berdoa dan yakin bisa mengendalikan kasus Covid-19 secara bersama-sama dengan menguatkan Satgas Desa dan Satgas Kecamatan. “Saya minta demi keselamatan rakyat karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di negara ini, maka saya minta kita harus gotong-royong untuk melawan covid,” ajaknya.

Mas Dhito menambahkan, di pemerintah kabupaten, tenaga di rumah sakit tidak sanggup lagi kalau harus melawan sendiri, “Saya minta dan yakin Bapak, Ibu Kepala Desa dan Ketua Satgas Desa dan Kecamatan di hidupkan kembali, indikatornya minimal harus memiliki tempat isolasi mandiri untuk pasien gejala ringan atau tanpa gejala. Nanti pemerintah kabupaten akan membuka satu atau dua tempat isolasi secara terpadu,” katanya.

Langkah Penanganan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah menghidupkan kembali rumah-rumah karantina di desa-desa, melakukan tracing, dropping obat-obatan ke Puskesmas, pengaturan distribusi pasien, vaksinasi dan pengetatan prokes.

“Mengatur distribusi pasien, pasien yang membutuhkan perawatan akan dilakukan pemilahan, pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala tidak perlu dilakukan perawatan, perawatan akan dilakukan di tempat isolasi mandiri atau isolasi di desa atau kabupaten,” kata dr Achmad Khotib, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

Baca juga: LDII Glenmore Gelar Silaturahmi Ormas Islam, Tingkatkan Kerukunan dan Kebersamaan

Ia menambahkan, rumah-rumah karantina tingkat desa, digunakan untuk isolasi bagi suspect, positif antigen, tanpa gejala, dan gejala ringan. Ini untuk mempermudah pelayanan kesehatan dan Dinas Kesehatan akan membantu pelayanan medis maupun non medis.

“Deteksi dini dengan peningkatan upaya tracing sebagaimana petunjuk, sehari melakukan pemerikasaan minimal sebanyak 2.200 orang yang dilakukan pemeriksaan,” tambah dr Achmad Khotib.

“Kita dropping obat-obatan ke Puskesmas untuk melayani pengobatan bagi yang di karantina, isolasi mandiri maupun isolasi di desa,” kata dr Achmad Khotib.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri dr H Agus Sukisno bersama Polres Kediri membuat video dalam rangka mendukung PPKM Darurat. ”Bahwa LDII siap dan mendukung pemerintah dalam rangka menekan laju perkembangan covid, saya imbau agar tetap mematuhi prokes dengan ketat. Trik untuk menghadapi Covid-19 harus bersikap tenang, nekat, (nekat makan bagaimanapun caranya, nekat minum bagaimanapun caranya, nekat tidur/istirahat bagaimanapun caranya) dan hati harus dibuat gembira bagaimanapun caranya,” kata dr Agus Sukisno.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.