Segera Launching, Platform E-Edukasi Pondok Karakter Inisiasi LDII

Pondok Karakter
Ilustrasi pendidikan karakter di pondok pesantren.

JAKARTA, LINES.id – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendirikan platform e-learning pondokkarakter.com kala perusahaan start-up mulai melirik dunia pendidikan yang sifatnya komersial. Pondok Karakter LDII fokus terhadap pembangunan karakter profesional religius. Aplikasi tersebut akan di launching pada 24 November 2020 mendatang.

Tentang Aplikasi Pondok Karakter

Ketua DPP LDII Basseng yang juga koordinator Education Clearinghouse (ECH), mengatakan aplikasi Pondok Karakter memungkinkan materi ajar bisa diakses secara luas dan dalam waktu singkat. “Hal ini memungkinkan percepatan dalam proses pembangunan karakter pada satuan-satuan pendidikan,” jelasnya.

Menurut Basseng, ECH menyusun materi-materi dalam Pondok Karakter secara berkesinambungan. “Saat seorang peserta didik memasuki usia sekolah dasar, para pendidik membutuhkan materi-materi sesuai usia anak. Ketika anak memasuki pendidikan lanjutan, tentu materi untuk sekolah dasar tak relevan. Maka, disediakan pula materi untuk remaja dan seterusnya,” kata Basseng.

Baca juga: Buka Muswil LDII Jawa Timur, Gubernur Khofifah Dukung Aplikasi Pondok Karakter

Baca juga: Bangun Karakter Profesional Religius, LDII Luncurkan Platform pondokkarakter.com

 

Pondok Karakter menyediakan materi dalam bentuk modul, paper, hingga video. Seluruhnya disusun oleh anggota ECH sesuai dengan bidang mereka masing-masing. “Terdapat pula materi untuk para orangtua, karena merekalah yang membentuk karakter anak sejak dalam kandungan,” ujar Basseng.

Pondok Karakter
Ilustrasi pendidikan karakter di pondok pesantren.

Menurutnya, bila orangtua, penyelenggara pendidikan, kepala sekolah, guru, dan pamong memiliki referensi yang sama, maka pendidikan karakter bisa berhasil. “Bila semua orang memiliki materi pendidikan karakter dan menerapkannya, maka sang anak makin banyak terekspos dengan nilai-nilai moral,” tambahnya.

Basseng mengatakan dengan pendidikan karakter yang intensif dari berbagai pihak di sekolah, mulai dari office boy hingga pendidik, karakter mendarah daging dalam jiwa sang anak. “Sehingga ketika mereka terjun dalam dunia kerja maupun berwiraswasta, mereka akan bekerja dengan jujur, berintegritas dan memiliki profesionalitas yang tinggi,” ucapnya.

Menurutnya, tanpa nilai-nilai moralitas yang diperoleh dari religi, maka ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia justru bisa berakibat kerusakan. Inilah yang menjadi perhatian LDII. “Dengan menerapkan pendidikan karakter, LDII telah melakukan kontribusi dalam cita-cita pembangunan nasional. Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur pada masa mendatang,” pungkas Basseng.

Baca juga: Sambut Pilkada Serentak, LDII Tegaskan Netral Aktif

Baca juga: Pj Ketum LDII: Ormas Menyambut Indonesia Emas

 

E-learning Pembentukan Karakter

Sementara itu, Pj Ketua Umum DPP LDII Ir KH Chriswanto Santoso mengatakan Pondok Karakter akan menjadi e-learning perdana yang fokus pada pembentukan karakter. “Kami memiliki 236 satuan pendidikan, baik pada tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Di sekolah-sekolah itu selain mendapatkan pendidikan formal, para peserta didik memperoleh pendidikan karakter,” ujarnya.

Pondok Karakter
Ilustrasi pendidikan karakter di pondok pesantren.

Karakter tersebut merupakan program DPP LDII sejak Munas VII pada 2011. LDII kemudian menggelar beragam workshop, diskusi kelompok terpumpun (FGD) dan beragam seminar. Bahkan pakar pendidikan LDII dikirim ke satuan-satuan pendidikan untuk memberikan pelatihan kepada ketua yayasan, kepala sekolah, guru, hingga pamong, “Sejak Rakernas LDII 2018, kami mulai memikirkan internet dan teknologi informasi sebagai media membangun karakter,” kata Chriswanto Santoso.

Menurut Chriswanto Santoso, profesional religius adalah individu yang memiliki sifat alim-faqih, ber-akhlakul karimah, dan mandiri atau yang dikenal sebagai Tri Sukses. “SDM religius adalah generasi yang memiliki keterampilan sekaligus memiliki pemahaman agama yang kuat, yang kami harapkan menjadi generasi unggul pada masa depan,” ujarnya.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.