JAKARTA, LINES.id – Joseph ‘Joe’ Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, memenangi persaingan dengan sang petahana Donald Trump dari Partai Republik. Kini, Amerika Serikat (AS) memiliki presiden baru.
Per 8 November 2020 pukul 00:58 WIB, Biden mengantongi 290 suara elektoral (electoral college vote) berbanding 214 untuk Trump. Butuh 270 suara elektoral, perolehan Biden sudah lebih dari itu sehingga dipastikan bakal menjadi penunggu Gedung Putih yang baru.
“Amerika, saya merasa terhormat Anda semua telah memilih saya untuk memimpin negara kita yang hebat ini. Pekerjaan mendatang akan berat, tetapi saya bisa menjanjikan ini: saya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat AS, apakah Anda memilih saya atau tidak. Saya akan menjaga kepercayaan yang Anda sudah berikan,” cuit Biden di Twitter.
America, I’m honored that you have chosen me to lead our great country.
The work ahead of us will be hard, but I promise you this: I will be a President for all Americans — whether you voted for me or not.
I will keep the faith that you have placed in me. pic.twitter.com/moA9qhmjn8
— Joe Biden (@JoeBiden) November 7, 2020
Dilansir CNBCIndonesia, kemenangan Biden sejatinya sudah diperkirakan jauh-jauh hari. Berbagai jajak pendapat mengunggulkan eks wakil presiden pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama ini ketimbang Trump.
Baca juga: Tak Akui Kemenangan Biden, Ini Alasan Trump
Baca juga: Ini Alasan 3 Jaringan Media AS Putus Siaran Langsung Pidato Trump
Tidak hanya itu, investor di pasar keuangan pun sudah memasukkan kemenangan Biden dalam kalkulasi. Istilahnya priced-in, sudah ketaker. Satu hal yang membuat pelaku pasar lebih nyaman dengan Biden adalah ekspektasi bahwa pemerintah ke depan tidak akan ‘aneh-aneh’. Kemungkinan besar tidak ada lagi perang dagang yang memanas antara AS dengan berbagai negara, terutama China.
Tidak ada lagi presiden yang terang-terangan ‘menyerang’ gubernur bank sentral. Tidak ada lagi cuitan-cuitan di Twitter yang menggemparkan tidak hanya dunia maya tetapi juga dunia nyata.
“Biden adalah kabar baik buat pasar. Kami sudah lelah dengan dampak yang muncul dari cuitan-cuitan Trump,” tegas Christopher Stanton, Chief Investment Officer Sunrise Capital Partners, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Aset Berisiko Menjadi Rebutan
Akibat ‘keberpihakan’ pasar kepada Biden, keunggulannya membuat investor menjadi bergairah dalam sepekan terakhir. Aset-aset berisiko menjadi rebutan, sementara aset aman ditinggalkan.
Dalam sepekan terakhir…
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.