JAKARTA, LINES.id – Setelah masuk jurang resesi pada kuartal-kuartal sebelumnya, perekonomian Amerika Serikat (AS) pada kuartal III-2010 melesat hingga 33,1%. Ini merupakan rekor baru meskipun pandemi Covid-19 di negara tersebut masih menjadi ancaman.
Pertumbuhan ekonomi AS bahkan mencatat rekor pada kuartal ketiga 2020 karena pemerintah AS mengeluarkan lebih dari US$ 3 triliun bantuan yang memicu pengeluaran konsumen yang terpukul karena pandemi corona.
Meski demikian, pemulihan ekonomi AS belum lengkap mengingat krisis ekonomi yang disebabkan wabah Covid-19 belum selesai. Pandemi, bahkan masih bisa menjadi ancaman jatuhnya perekonomian AS ke depan.
Baca juga: Diramal Anjlok Lagi, Emas Drop di Bawah US$ 1.900/oz
Baca juga: Dampak Libur, Rupiah Dolar Bernasib Baik
Satu yang pasti, capaian ini merupakan tingkat ekspansi yang lebih cepat dari perkiraan para analis. Bahkan berdasarkan catatan, capaian tersebut merupakan tingkat pertumbuhan tercepat AS sejak pemerintah menggunakan basis produk domestik bruto (PDB) secara tiga bulan sebagai basis penghitungan pertumbuhan ekonomi pada 1947.
Dilansir kontan, laporan pertumbuhan ekonomi ini merupakan salah satu kartu skor ekonomi utama terakhir sebelum pemilihan presiden minggu depan. Dengan lima hari tersisa hingga Hari Pemilu, Presiden Donald Trump, mengikuti sebagian besar jajak pendapat nasional, mungkin akan memanfaatkan rebound yang menakjubkan dalam PDB sebagai tanda pemulihan ekonomi.
Tetapi produksi AS tetap di bawah levelnya pada kuartal keempat tahun 2019, sebuah fakta yang hampir pasti akan disorot oleh penantang Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, bersama dengan tanda-tanda bahwa lonjakan pertumbuhan ekonomi dengan cepat mereda.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.