MAKASSAR, LINES.id – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Workshop Tahun III (Perumusan Kebijakan) secara virtual melalui aplikasi video teleconference zoom, Selasa (6/10/2020).
Kegiatan yang dipusatkan di aula Aisiah Lantai 2 FK UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, ini dihadiri 90 peserta mewakili institusi pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, puskesmas, profesi perawat dan bidan, dan beberapa peserta lainnya.
Hajatan tahunan ini digelar atas kerjasama Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, serta Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya (LP2S) UMI.
Baca juga: Pencerahan Qalbu Mahasiswa Tahun 2020, Rektor UMI Bicara Soal Cita-cita Ulul Albab
Workshop bertajuk ‘Pengembangan Metode Pengukuran Patient Safety Pre-Post Partum Berbasis Bevidence Practice (bep) di Pelayanan Kesehatan’dibuka langsung oleh Ketua LP2S UMI Prof Dr Syahnur Said MSi. Pihaknya mengatakan mendukung penuh kegiatan yang digelar untuk kali ke tiga ini.
“Acara yang dimediasi oleh LP2S, selaku Ketua LP2S saya menyambut baik dan mengapresiasi. Ini sebuah langkah maju bagi para peneliti. Dimana penelitian-penelitian sebelumnya diharapkan akan lebih memberikan manfaat, apalagi dilakukan kolaborasi antara fakultas,” ungkap Prof Syahnur Said.
“Kami mengharapkan ke depan, penelitian ini dapat menghasilkan rumusan kebijakan selain kajian ilmiah. Sehingga penelitian tidak hanya jadi jurnal dan lain-lain, tapi mampu menjadi diseminasi bagi masyarakat luas,” sambung Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini.
Tindak lanjut dana hibah penelitian Dikti
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UMI Prof dr H Syarifuddin Wahid PhD SpPA (K) mengatakan, dalam kerja-kerja merumuskan kebijakan bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan kerja keras dari semua stakeholder terkait.
Baca juga: Webinar MT Ukhuwah UMI Bahas Strategi Keuangan dan Imun Masa Pandemi
Baca juga: Dilantik Sebagai Kepala LLDikti Wilayah IX oleh Kemendikbud, Rektor UMI: Selamat Prof Jas!
“Tentu saja tidak gampang melakukan rumusan kebijakan. Banyak proses yang dilewati berbagai diskusi berbagai komentar pendapat dari stakeholder yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Satu persoalan tidak bisa diselesaikan oleh satu bidang ilmu, dibutuhkan kerjasama lintas ilmu agar bisa menghasilkan inovasi-inovasi,” bebernya.
Wakil Dekan I FK UMI Dr dr Nasrudin SpOG(K) MARS mengungkapkan, kegiatan workshop tahun ke tiga merupakan tindak lanjut dari dana hibah penelitian dari Dikti yang difasilitasi LP2S UMI .
“Kami berempat dalam satu tim dan saya selaku ketua Tim bersama Ibu Dr Nurdi, Dr dr Khidri dan Bapak Dr syamsul Alam menyelesaikan suatu modul dan hari ini memasuki tahap ke tiga yakni perumusan kebijakan. Yaitu terkait bagaimana model pengukuran dalam safety pre-post partum berbasis bevidence practice (bep) yang akan digunakan di fasilitas kesehatan,” paparnya.
“Harapan kami sebenarnya adalah dari tahun pertama hingga tahun ke tiga adalah bisa diaplikasikan dalam bentuk modul penelitian, buku ajar dan yang paling penting adalah dapat diaplikasikan dalam kebijakan,” tutupnya.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.