JAKARTA, LINES.id – Hari Kesaktian Pancasila diperingati hari ini setelah sehari sebelumnya mengenang para korban G30S/PKI, Kamis (1/10/2020). Peringatan Hari Kesaktian Pancasila memang tak lepas dari Gerakan 30 September 1965 oleh PKI yang menyebabkan 7 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur.
Dilansir tribunnews.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melalui channel YouTube KEMENDIKBUD RI menjelaskan makna peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila. Menurut Nadiem, momen ini memberi kesempatan refleksi dan mengenal kembali Pancasila sebagai falsafah serta ideologi bangsa. Termasuk arti Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita mengenal Pancasila sebagai akar yang menyambung masa lalu dan masa depan kita bersama, tapi apa arti Pancasila bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, apa makna dari sila-sila Pancasila bagi seorang pemimpin, seorang pekerja, seorang guru, seorang ibu dan seorang anak?” ucap Nadiem.
Baca juga: Soal dan Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD 1 Oktober 2020, Materi Pembelajaran Tematik
Baca juga: PT Bank Sumut Angkat Direksi Baru, Wagub Harapkan Ada Peningkatan Kinerja dan Daya Saing
Menurut Nadiem, pelaksanaan seluruh sila dalam Pancasila terlihat jelas selama pandemi dan penanganan efek Covid-19. Lewat momen peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, bisa dilihat sangat banyak pahlawan Pancasila yang menjalankan aksi kemanusiaan dan berusaha lebih peka dengan lingkungan sekitar.
“Kalau melihat dengan seksama, kita bisa menyadari Kesaktian Pancasila terus mendarah daging di generasi kita. Di masa krisis seperti ini lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan di mana-mana,” kata Nadiem.
Aksi kemanusiaan ini seperti lilin Pancasila yang berusaha dinyalakan setiap orang sesuai kapasitasnya masing-masing. Pandemi Covid-19 menantang negara dan menguji ketangguhan bangsa Indonesia untuk melewatinya. Nadiem berharap, momen Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bagi tiap orang. Pancasila sebagai pusaka Indonesia harus menyala dalam hati dan tiap perbuatan baik untuk sesama.
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Dikutip dari situs Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ahli sejarah Asvi Warman Adam menjelaskan sejarah lahirnya Hari Kesaktian Pancasila. Sejak saat itu, peringatan 1 Oktober Hari Peringatan Pancasila dilakukan seluruh masyarakat dengan upacara dan pengibaran bendera Merah Putih.
Baca juga: Sidak ke Puskesmas Tampa Padang, Ini Temuan Ombudsman Sulbar
Baca juga: Dilantik Sebagai Kepala LLDikti Wilayah IX oleh Kemendikbud, Rektor UMI: Selamat Prof Jas!
Hari Kesaktian Pancasila diatur dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tertanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Dalam surat tersebut, peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila harus dilakukan TNI Angkatan Darat. Selanjutnya ada usul dari Menteri/Angkatan Kepolisian terkait peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Dengan usul tersebut, akhirnya keluar Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan Jenderal Soeharto (Kep/B/134/1966). Surat tertanggal 29 September 1966 memerintahkan, peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dilakukan seluruh slagorde (jajaran) angkatan bersenjata dengan mengikutkan masyarakat.
Berbekal surat tersebut, upacara 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dilakukan seluruh komponen masyarakat tanpa kecuali selama Orde Baru. Selanjutnya, peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila terus dilakukan hingga saat ini. Untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2020, upacara dilakukan virtual untuk menekan risiko penularan Covid-19.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.