Daerah  

Kontingen Sulsel Perkenalkan Makanan Kapurung di Silbinas 2019 Sako SPN

BANTUL, LINES.id – Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatan yang terbuat dari tepung sagu. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Kapurung disajikan berkuah dengan rasa sedikit asam namun sangat menyegarkan. Makanan inilah yang disajikan oleh kontingen Sulsel pada saat Silaturahim Pembina Nasional (Silbinas) 2019 Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) di Bumi Perkemahan Dewa Ruci, Wonoroto, Gadingsari, Sanden, Bantul 20-23 November 2019 lalu.

Sebanyak 14 pembina dari kontingen Sulsel ikut meramaikan kegiatan Silbinas yang diikuti oleh 1.014 peserta dari 17 provinsi. “14 pembina merupakan perwakilan dari Sakoda Sulsel, Sakocab Makassar, Wajo, Luwu, Enrekang dan Pinrang yang terdiri dari 11 pembina laki-laki dan 3 pembina putri,” tutur Ishak Andi Ballado selaku perwakilan Sakoda Sulsel.

Hari pertama merupakan kedatangan peserta dari berbagai provinsi sekaligus pendirian tenda. Hari kedua dilakukan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Ka Kwarda DIY GKR Mangkubumi, Waka Kwarnas Kingkin Suroso, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, Mabisakonas SPN Prasetyo Sunaryo serta perwakilan mabinas dan mabida. Menginjak hari ketiga di pagi hari peserta diajak untuk melakukan bersih pantai dan dilanjutkan dengan lokakarya.

Malam Kebudayaan

Pada malam terakhir kegiatan diisi dengan Malam Kebudayaan. Masing-masing kontingen menyajikan makanan daerahnya masing-masing dan menampilkan pentas seni. Kontingen Sulsel memperkenalkan daerahnya tidak melalui bahasa dan busana, melainkan melalui makanannya, Kapurung. Kapurung yang disajikan sederhana ini berhasil menyabet juara kedua.

Kapurung makanan khas Sulawesi yang disajikan saat Silbinas 2019 di Bumi Perkemahan Dewa Ruci, Wonoroto, Gadingsari, Sanden, Bantul

“Kapurung yang kita sajikan menurut penilaian juri rasanya enak meskipun dengan persiapan seadanya,” ungkap Ishak.

Selain kapurung, kontingen Sulsel juga menampilkan tari, lagu dan sajak. Tari yang ditampilkan diberi nama Pantai Losari. Lagu yang dipersembahkan berjudul Pantai Losari dan Anging Mammiri. Sedangkan sajak yang dibacakan tentang prinsip hidup orang bugis yaitu sajak keberanian orang bugis dalam membela keberanian. Ishak menggambarkan, sajak berisi keberanian orang bugis yang tidak pandang bulu terhadap kebenaran apapun yang terjadi.

Hari keempat merupakan hari terakhir, kontingen Sulsel beserta peserta lainnya melakukan kunjungan wisata budaya di Kraton Ngayogyakarta. Kunjungan wisata inilah sebagai penutup kegiatan Silbinas 2019, untuk selanjutnya pembina akan menyampaikan amanah kepada Sakoda, Sakocab dan Gudep masing-masing.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.