SLEMAN, LINES.id – Kisah berawal pada musim kemarau tahun 2017. Saat itu seorang pria bersama istrinya yang tengah hamil tampak mengunjungi ruang dosen di Fakultas Peternakan UGM. Pria itu adalah Riyan Nugroho Aji SPt MSc.
Sebagaimana dilansir ugm.ac.id, Riyan menyebut kunjungannya kala itu untuk sekadar bersilaturahmi sekaligus mengenalkan istrinya kepada para dosen yang telah membimbingnya semasa menempuh S2 Fakultas Peternakan UGM. Kala itu, ia juga telah mendaftar untuk posisi dosen di salah satu universitas swasta di luar Jawa.
Akan tetapi, sewaku bertemu dengan dosen pembimbing tesisnya, Riyan diberitahu bahwa ada rekrutmen terbuka untuk posisi dosen di Fakultas Peternakan UGM. Riyan tidak lantas menerima langsung tawaran tersebut karena mempertimbangkan beberapa hal.
“Saya datang ke Jogja kala itu tidak ada niatan untuk mendaftar. Namun, karena persyaratannya kurang lebih serupa dan didukung oleh dosen akhirnya saya menerima tawaran tersebut. Walau tidak berharap banyak kala itu,” ujarnya.
Baca juga: Tanpa Terjun Lapangan, Pelaksanaan KKN Daring UGM Mampu Selesaikan 94 Program KKN di Ngawi
Baca juga: Mahasiswa KKN-PPM UGM Terbitkan Buku Saku “Daily English Conversation” untuk Pemandu Desa Wisata
Setelah mengobrol dengan sang istri, Riyan akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Lalu, keduanya pun pulang ke Jember, rumah orang tua Riyan berdomisili. Tidak lama berselang, Riyan mendapat pengumuman dari kedua kampus tadi bahwa ia lolos tes berikutnya.
Pada momen tersebut, Riyan kembali bimbang. Seandainya ia menerima tawaran tersebut dan lolos tahapan selanjutnya, maka sebagai konsekuensi, dirinya harus mencari tempat tinggal serta pekerjaan sembari proses seleksi usai. “Apalagi saya ingat betul waktu itu tabungan kami hanya tersisa 2,5 juta rupiah. Sementara saya belum tahu berapa lama proses seleksi akan berlangsung. Itupun seandainya saya diterima,” kenangnya.
Akhirnya, Riyan mengambil keputusan berani dengan melanjutkan proses seleksi dosen di UGM. Dengan bermodal 2,5 juta rupiah, ia bersama sang istri yang mulai membesar perutnya berangkat ke Jogja.
Berprofesi sebagai driver ojol
Sesampainya di Jogja hal pertama yang dicari Riyan adalah tempat tinggal. Ia mengaku kesulitan untuk mencari tempat tinggal, utamanya karena dirinya bersama sang istri. “Kos pasutri terbilang mahal, baik perbulan atau pertahunnya. Modal kami tidak mencukupi. Namun, akhirnya ketemu yang murah walaupun sangat sederhana di Soropadan, belakang Hartono Mall,” ungkapnya.
Selain tempat tinggal, Ryan juga…
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.