JAKARTA, LINES.id – Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menyebut tidak ada efek samping dari uji klinik vaksin Sinovac yang bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero). Uji klinik dilakukan di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
“Aspek keamanan dan khasiat uji klinik yang dilakukan di Bandung tidak ada laporan efek samping serius,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito saat rapat kerja (raker) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Penny mengatakan pihaknya terus mengawal vaksin Sinovac yang dikembangkan di Indonesia untuk mendapatkan izin penggunaan situasi darurat atau emergency use authorization (EUA). Pendampingan dari cara produksi obat yang baik hingga sarana fasilitas.
Baca juga: Negara Jangan Tergesa soal Vaksin, Ini Penjelasan Dokter Penyakit Dalam
Baca juga: Minta Vaksinasi Corona Tak Dilakukan Tergesa-gesa, IDI Surati Menkes Terawan
Dilansir medcom.id, BPOM juga telah menyambangi fasilitas produksi produsen vaksin Sinovac di Tiongkok. Penny memastikan telah memperoleh data yang dipercaya.
“Mutu sudah tidak masalah, kita menunggu aspek keamanan dan khasiat,” ucap Penny.
Sebanyak 1.620 subjek atau relawan di Bandung telah disuntik dosis vaksin Sinovac pertama pada 6 November 2020. Kemudian, 1.603 subjek pada dosis kedua, 1.520 untuk periode monitoring, dan 17 subjek tercatat drop out.
“Walaupun itu (subjek drop out) tidak signifikan,” ucap Penny.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.