MAKASSAR, LINES.id – Kondisi pandemi Covid-19 telah merubah secara drastis, massive dan sangat cepat terhadap tatanan dunia. Bukan hanya dari sisi kesehatan dan penyebaran virus, akan tetapi juga tatanan ekonomi global. Akhirnya berimbas ke semua sektor baik sektor industri, pertanian, jasa, transportasi, pariwisata, kuliner, dan sektor lainnya.
Negara tidak semua siap dan sigap dalam menghadapi masifnya penyebaran virus corona. Akibatnya, menimbulkan dampak nyata khususnya di negara Indonesia, antara lain pertumbuhan ekonomi -5%, tingkat pengangguran terbuka 7,8-8,5 %, tingkat kemiskinan 9,7-10,2 %. Harga komoditas turun tajam, permintaan eksternal terganggu dan aliran modal serta investasi terganggu.
Menyikapi kondisi tersebut, maka Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) wilayah Sulawesi telah melakukan tujuh langkah strategis.
Baca juga: Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Agama
Tujuh langkah strategis DPW LDII wilayah Sulawesi
Pertama, sejak awal maret 2020 munculnya penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia, dalam usaha penanggulangan Covid-19 maka LDII sangat mendukung dan melaksanakan Fatwa MUI No. 14 Tahun 2020 tanggal 12 maret 2020 tentang pelaksanaan ibadah.
Fatwa MUI berbunyi, “Apabila kondisi penyebaran Covid-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam jiwa, umat Islam tidak boleh menyelenggarakan shalat jumat di kawasan tersebut. Sampai keadaan menjadi normal kembali dan wajib menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat masing-masing.
Demikian juga tidak boleh menyelenggarakan aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran Covid-19. Seperti jamaah shalat lima waktu/rawatib, shalat Tarawih dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan majelis taklim”.
Baca juga: DPP LDII akan Gelar Rapat Pimpinan Nasional Secara Virtual
Baca juga: Peduli Covid-19, LDII Sulsel Bagi Nasi Kotak ke Panti Asuhan dan Kaum Duafa
Kedua, mendukung dan membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 melalui edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19.
Ketiga, LDII peduli tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 yang bertugas membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Seperti dalam kegiatan pembagian masker gratis, pembagian APD Gratis, pembagian nasi kotak gratis pada saat sahur dan pembagian sembako lainnya.
Keempat, dalam penanggulangan dampak ekonomi maka DPW LDII dan DPP LDII bekerjasama dalam melaksanakan Web Seminar.
Kelima, pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur untuk usaha yang produktif dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, LDII Sulsel Bagikan Masker ke Pengguna Jalan
Baca juga: Ketua LDII Sulsel Hadiri Rakor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Balai Prajurit M Yusuf
Keenam, mengeksplor potensi bisnis yang dimiliki oleh warga LDII untuk menggalakkan bisnis startup bisnis digital marketing (Stay Home Economy).
Ketujuh, memasuki Kenormalan Baru, era digital diperlukan lembaga alternative untuk mengembangkan inisiatif dan kreativitas masyarakat itu sendiri. LDII, sebagai lembaga non-profit perlu difungsikan sebagai lembaga pengembang kegiatan sosial dan ekonomi/bisnis yang diawali dengan identifikasi dan dengar pendapat gagasan dengan kepakaran/praktisi.
Menyelenggarakan berbagai Seminar/FGD, pelatihan dengan mengangkat tema–tema ekonomi dan sosial dan pendidikan serta untuk keperluan perluasan jaringan (networking), dan juga tersedianya Pondok Belajar, dengan mengembangkan massive open online course (MOOC).
Rapimnas LDII 2020
Langkah strategis DPW LDII wilayah Sulawesi tersebut disampaikan oleh Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Dr Ir Abri MP dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) LDII tahun 2020. Rapimnas LDII digelar untuk memilih Pejabat (PJ) Ketua Umum yang sedang kosong, usai Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam meninggal dunia pada Juli lalu. PJ Ketua umum nantinya akan diberi amanah untuk menggelar musyawarah nasional (Munas) dan melanjutkan program kerja DPP LDII sebelum munas.
Baca juga: Wakil Sekretaris KPEU MUI Pusat Ajak Warga LDII Rukun Kompak Hadapi Pandemi Covid-19
Baca juga: Ribuan Warga Ikuti Pengajian Akbar Online LDII, Kiat Hadapi Cobaan Covid-19
Rapimnas DPP LDII 2020 yang dimulai pada Rabu 19 Agustus 2020, secara resmi dibuka oleh Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.
Menag dalam sambutannya mengajak keberagaman keagamaan dan aliran di Indonesia dapat semakin memperkaya bangsa Indonesia. “Dalam setiap agama terdapat beberapa aliran yang berbeda, namun ini tidak menjadikan bangsa bercerai berai, tapi memperkaya bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Menag juga mengimbau agar kemajemukan senantiasa dipelihara sehingga tidak menimbulkan disintegrasi bangsa. Toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghormati kesenjangan budaya sehingga tercapai kesamaan sifat.
Toleransi dapat dijaga dengan tiga syarat; pertama merasa senasib sepenanggungan, kedua punya rasa kebangsaan nasionalisme dan ketiga menghargai hak setiap warga negara. Terkait dengan LDII, Menag sangat senang LDII banyak hadir di masyarakat dengan kegiatan yang sangat produktif.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.