Kasus Covid-19 Indonesia Melonjak ke 450, Orang Asimptomatik Diperingatkan sebagai Penyebar Potensial

asimptomatik
Foto: Ilustrasi orang asimptomatik (sumber: kompasiana.com)

JAKARTA, LINES.id – Pemerintah Indonesia pada hari Sabtu memperingatkan bahwa orang yang asimptomatik dapat bertindak sebagai pembawa virus Covid-19 yang sangat tidak menular, ketika kasus positif melonjak 81 menjadi 450 pada hari Sabtu (21/3/2020).

Asimptomatik adalah suatu penyakit yang sudah positif diderita oleh seseorang, tetepi tidak memberikan gejala klinis apapun terhadap orang tersebut.

Enam pasien lagi meninggal akibat penyakit itu pada hari Sabtu (21/3/2020), sehingga jumlah total kematian menjadi 38, menurut satuan tugas pemerintah tentang penanganan wabah Covid-19.

“Data dari penelitian global menunjukkan bahwa orang muda dengan sistem kekebalan yang lebih kuat menjadi salah satu faktor yang mempercepat penyebaran penyakit karena mereka dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala, sehingga mereka tidak melakukan isolasi diri,” juru bicara satuan tugas Achmad Yurianto mengatakan dalam konferensi video harian di Jakarta.

“Kita bisa menjadi sumber penularan di keluarga kita. Jadi tolong ikuti dengan ketat panggilan pemerintah untuk tinggal di rumah,” katanya.

Menurut data pemerintah, Jakarta tetap paling terpukul oleh virus corona dengan 267 kasus, naik 44 dari kemarin. Ibukota juga melaporkan 23 kematian secara akumulatif.

Klorokuin

Pemerintah sedang mengadakan beberapa jenis obat yang menurut Yuri telah diuji di negara lain dengan hasil yang menjanjikan. Salah satunya adalah obat malaria Chloroquine.

“Obat ini untuk pengobatan, bukan pencegahan. Orang seharusnya tidak membeli dan menimbunnya di rumah. Chloroquine hanya dapat dibeli dengan resep dokter, ”katanya.

Pada hari Jumat, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan pemerintah akan membeli dua juta pil obat anti influenza Avigan dan 3 juta pil Chloroquine untuk merawat pasien Covid-19.

Yuri mengatakan 12 juta masker bedah akan tersedia di Departemen Kesehatan pada hari Minggu.

“Kami telah melakukan pengujian Covid-19 cepat sejak kemarin sore, mulai dari beberapa kecamatan di Jakarta Selatan,” katanya.

“Kami akan memperluas pekerjaan untuk mencakup semua area yang berisiko di seluruh negeri. Tujuan dari pengujian massal ini adalah untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus positif dan mengisolasi orang untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, ”katanya.

“Orang-orang didorong untuk tetap di rumah bahkan jika hasil tes kembali negatif, karena selalu ada kemungkinan bahwa virus masih pada tahap awal inkubasi dan tidak terdeteksi,” tambahnya.

“Ketika hasilnya kembali negatif, tidak ada jaminan bahwa kami bebas dari virus,” katanya.

Sejumlah operator hotel telah sepakat untuk menyediakan kamar mereka untuk fasilitas karantina untuk mengatasi keterbatasan kapasitas rumah sakit.

Pemerintah juga akan menggunakan Asian Games Village di Jakarta Pusat menjadi rumah sakit darurat Covid-19 dengan ribuan tempat tidur.

Source: Jkartaglobe.id

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.