JAKARTA, LINES.id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memandang persoalan lingkungan adalah bagian penting dari dakwahnya. Ormas ini telah menghelat Go Green sejak 2008, dan telah menanam 3.553.000 pohon dengan tingkat kematian 7,2%.
“Bila lingkungan rusak, ibadah pun sulit dan kesejahteraan masyarakat merosot. Lingkungan berdampak secara pribadi maupun sosial. Untuk itu, LDII sangat perhatian dengan isu-isu lingkungan sekaligus memberi solusi,” ujar Ketua Umum DPP LDII Prof Dr Abdullah Syam MSc.
Program Go Green yang terus berlangsung hingga saat ini, diteruskan LDII dengan penggunaan energi baru terbarukan. Salah satunya, warga LDII mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri Jawa Timur dan pembangkit listrik mikrohidro di perkebunan teh Jamus, Ngawi, Jawa Timur.
Menurut Abdullah Syam, LDII terus mendorong warganya untuk berinovasi membantu pemerintah dalam penyelamatan lingkungan. Termasuk wacana penggunaan mobil elektrik menggantikan mobil berbahan bakar fosil. “Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden mengenai kendaraan listrik, namun implementasinya di lapangan masih mengalami kendala,” ujar Ketua DPP LDII Ir H Prasetyo Sunaryo MT.
Indonesia, menurut Prasetyo, menyetujui gagasan Uni Eropa yang menerapkan aturan pada 2040 memerintahkan 33 negara anggotanya, untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. “Secara infrastruktur dan teknologi Uni Eropa sudah sangat siap dengan kendaraan listrik, lalu bagaimana dengan Indonesia. Di sisi lain kerusakan lingkungan sangat masif,” imbuh Prasetyo.
FGD DPP LDII
Bahan bakar fosil dan deforestasi memicu pemanasan global. Maka, diskusi terpumpun atau Forum Group Discussion (FGD) mengenai mobil listrik dianggap LDII sangat strategis. DPP LDII menggelar FGD pada 12 Februari 2019, dengan tema “Menyongsong Era Mobil Listrik Nasional”.
FGD ini akan mengulas kesiapan infrastruktur dan penerapan aturan yang akan dibawakan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI, Harjanto.
Perhelatan ini selain mengundang pemerintah sebagai regulator, juga mengundang korporasi seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Juga penemu sistem kendali kecepatan motor induksi tiga fasa untuk dinamika pergerakan mobil elektrik berbasis teknologi soft computing DR Ir Dedid Cahya Happyanto MT. Ia adalah Lektor Kepala Politeknik Elektronik Negeri Surabaya yang juga warga LDII,
Menurut Prasetyo, LDII berharap hasil dari FGD ini nantinya dapat memberi masukan kepada pemerintah sekaligus menjadi solusi praktis, mengenai penggunaan kendaraan listrik.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.