Hasan Argadinata: Santri Ponpes, Atlet Pencak Silat dan Mahasiswa Terbaik UM

Hasan Argadinata SPd mahasiswa terbaik Universitas Negeri Malang

KEDIRI, LINES.id – Hasan Argadinata yang akrab dipanggil Hasan adalah remaja  yang lahir di Banyuwangi pada 04 Desember 1999 putra ke-5 dari pasangan suami istri Suparno dan Supiyah. Hasan memiliki adik kembar yang bernama Husen Surya Dinata.

Hasan Argadinata dan keluarga
Riwayat Pendidikan Hasan

Hasan sukses menjadi mahasiswa terbaik Universitas Negeri Malang Program Studi S1 Administrasi Pendidikan dengan IPK 3.92 dari 240 mahasiswa dengan judul skripsi Implementasi Kepemimpinan Transformasional Ketua Pondok Pesantren Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Mahasiswa Malang Raya).

Perjalanan pendidikan Hasan dimulai di sekolah formal SDN Kembiritan 09 tahun 2011-2015. Setelah menamatkan sekolah di tingkat dasar, Hasan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Genteng tahun 2011-2014. Kemudian ia memilih untuk mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Genteng pada 2014-2016.

Hasan dan Persinas ASAD
Hasan Argadinata aktif dalam perguruan Persinas ASAD

Masa remaja sebelum kuliah Hasan aktif di pengajian LDII PAC Pandan seminggu dua kali. Selain itu ia selalu aktif di perguruan Persinas ASAD sehingga mengantarnya menjadi Juara 1 Pencak Silat Tunggal se-Asia Eropa, Silver Medal Indonesia International Invantion Festival, Juara 1 POSPEDA Gorontalo, Juara 2 PORPROV JATIM, Juara 3 POPDA JATIM, Juara 1 O2SN dan Juara 1 Festival Seni Pencak Silat.

Di kampusnya, ia menyandang sederet prestasi diantaranya adalah Delegasi International Invantion Innovation and Disgn Competition, Juara 2 Debat Kesehatan Nasional, Juara 1 Debat Manajemen Pendidikan Nasional. Ditambah Mahasiswa Berprestasi, Duta Fakultas, Juara 1 di dua kategori Apple Cup Nasional dan Narasumber Motivasi Berprestasi.

Hasan Argadinata juga sebagai atlet persinas ASAD
Hasan Santri PPM

Meskipun tengah sibuk dalam kegiatan kuliah Hasan tidak melupakan cita-cita orang tuanya agar ia menjadi Mahasiswa yang Mubaligh. Sehingga ia memilih tinggal di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Baitu Jannah kemudian pindah ke PPM AL-Kautsar pada 2019 hingga sekarang. Rutinitas pengajian di PPM diawali pembukaan oleh MC dari santri baru yang bertujuan melatih kemampuan speaking dan berbicara dihadapan umum. Dilanjutkan penyampaian Al Quran dari dewan guru, kemudian latihan nasihat agama bagi satriwan dan santriwati selama dua jam pengajian dan di akhiri nasihat agama oleh dewan penasihat PPM.

PPM Malang Raya terdiri dari tiga Mahad, antara lain Mahad Al Kautsar, Mahad Baitul Jannah, dan Mahad Nur Muhammad. Fasilitas sarana dan prasarana yang ada di PPM Malang Raya sangat mendukung. Sumberdaya pengajarpun juga sudah masuk kategori sangat cukup baik dari penilaian kualitas Dewan Guru. PPM Malang Raya sangat dekat dengan kampus, sangat memudahkan santri ketika ada kepentingan di Kampus dan PPM sehingga tidak terhalang oleh jarak.

Kegiatan dan program yang ada di PPM sangat mendukung pengembangan santrinya. Santri baru akan mengikuti kaderisasi santri baru, kegiatan Keakraban Santri Baru dan Santri Lama (sabar salam), Festival Santri Sholih (FSS), program One Man One Job, program One Week One Action serta program lainnya yang menunjang kemampuan santri selain kefahaman ilmu dalam agama.

Hasan dan keluarga
Hasan Argadinata dan ayahnya

Motivasi Hasan menjadi sarjana terbaik karena dorongan dan niat ingin belajar yang tinggi. Selain itu karena orang tua yang selalu mendoakan dan saudara serta sahabat-sahabat yang terus memberi support. Lebih dari itu, agar derajat kedua orang tuanya terangkat dan bisa dipanggil ke atas panggung serta harapan besarnya dapat memudahkan kariernya di dunia pendidikan.

Pesan dan Harapan

Ternyata setelah sukses menjadi wisudawan terbaik Hasan ingin membantu adik-adik mahasiswa yang kesulitan dalam mengambil start belajar. Karena jejak rintis bisa di posisi puncak universitas ternama karena mengambil start yang tepat. Kemudian ingin melanjut S2 untuk memperdalam ilmu sesuai dengan saran Dosen, Fakultas, sahabat dan para pengurus PPM. Dalam kehidupannya, Hasan memprioritaskan bisa melihat orang tua hidup bahagia.

“Sebelum lulus pernah diminta membantu mengajar dikelas di Mata kuliah dasar-dasar manajemen pendidikan, manajemen keuangan, pengantar pendidikan, dan manajemen peserta didik,” kata Hasan.

Hasan berpesan kepada adik-adik yang akan melanjutkan kuliah supaya ketika belajar jangan mencari nilai tapi niatkan mencari ilmu. Apabila niatnya mencari nilai hanya sekedar mendapatkan nilai tetapi tidak memiliki pemahaman materi. Ketika mendapat nilai buruk akan merasa sedih dan putus asa. Berbeda ketika mencari ilmu dan berusaha mengambil ilmu sebanyak-banyaknya, maka akan banyak memahami serta aktif dikelas. Selain itu, akan mudah menjawab kuis dan soal UTS serta UAS sehingga secara otomatis akan mendapatkan nilai yang maksimal.