7ribu Alumni Teknik Sipil UMI Berkontribusi Besar Dalam Proses Akreditasi

MAKASSAR, LINES.id – Partisipasi alumni, mempunyai kontribusi sekitar 10 persen untuk akreditasi suatu perguruan tinggi. Jadi, makin besar dan makin banyak peran alumni di dalam melihat, memperbaiki, mendorong, ataupun melakukan interaksi serta diskusi dengan Program Studi (Prodi), akan memberikan kontribusi yang luar biasa dalam proses akreditasi nantinya.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (FT-UMI), DR. Ir. H. Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, dalam sambutannya saat menerima alumni Prodi Teknik Sipil, khususnya ilmu ukur tanah, pada acara Sibuntulu’, di ruang rapat Prodi Teknik Sipil, Jumat (10/01/2020) sebagaimana dikutip sorotmakassar.com.

Mukhtar mengatakan, UMI sekarang ini, dengan akreditasi institusi A, dituntut untuk memberi pelayanan dengan kualifikasi tertentu. Artinya, seluruh tenaga pengajar, juga harus berkualitas. Termasuk, adanya dukungan dari alumni.

Pasalnya, untuk membuat kurikulum, harus didukung oleh hasil pemikiran alumni yang ada di luar, stakeholder, serta lembaga akreditasi, tentang bagaimana serapan alumni Teknik Sipil ke depan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dikemukakan, sekarang ini, sudah berbasis out come. Jadi bila selesai, setiap alumni sudah jelas keahlian dan kemampuannya.

“Ke depan, para alumni yang baru selesai, paling tidak sudah memiliki sertifikat muda, sehingga dapat cepat terserap di dunia kerja,” harapnya.

Pertemuan alumni Prodi Teknik Sipil di ruang rapat Prodi Teknik Sipil, Jumat (10/01/2020)

Mukhtar mengungkapkan, alumni FT, telah mencapai 12 ribu lebih, dan Prodi Teknik Sipil mendominasi, sekitar 7 ribu lebih alumni.

“Sebenarnya, telah banyak yang diberi dan dikerjakan oleh para alumni, mulai masjid, ruang prodi, hingga bantuan alat ukur. Bahkan, sebentar lagi Laboratorium Hidrolika ingin membangun laboratorium outdoor, sehingga sangat dibutuhkan buah fikiran dari para alumni untuk pengembangannya,” tegasnya.

Diakui Mukhtar, Prodi Teknik Sipil merupakan satu-satunya prodi tertua yang belum terakreditasi A. Karena mungkin, terjadi keterlambatan dalam melakukan pengkaderan dosen. Dimana, rasio dosen dan mahasiswa di Prodi Teknik Sipil, masih berkisar 1 (satu) berbanding 57 mahasiswa.
Sehingga, masih selalu membutuhkan tenaga dari luar. Belum lagi, ada beberapa dosen senior yang telah masuk masa purnabakti.

“Dulu, di Fakultas Teknik, awalnya banyak dosen, tapi seiring waktu, sudah ada yang purnabakti dan meninggal. Dan semua belum tergantikan. Ini menuntut kerja keras. Maka, para alumni di luar yang punya kemampuan, agar ikut membantu Fakultas Teknik, utamanya Prodi Teknik Sipil, sehingga bisa lebih maju dari perguruan tinggi lain,” pungkasnya.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.