KARANGANYAR, LINES.id – Penyebaran virus Covid-19 yang begitu cepat dan memberikan pengaruh besar bagi kesehatan membuat pemerintah harus bersikap bijaksana dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan.
Penerapan tersebut menjadikan segala kegiatan terganggu yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Pembatasan kegiatan di luar rumah dan penerapan work from home (WFH) menjadi salah satu indikasi menurunnya pendapatan pelaku usaha bahkan terancam pada penutupan usaha.
Webinar Mahasiswa KKN PPM UGM
Kondisi tersebut mendorong mahasiswa KKN PPM UGM Unit JT 388 yang berlokasi di Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar untuk memberikan gambaran kondisi ekonomi dan strategi pemerintah Jawa Tengah dalam pemulihan dampak ekonomi di tengah pandemi melalui webinar. Mengangkat tema “Strategi Pemerintah dan Perspektif Mahasiswa dalam Upaya Pemulihan Dampak Pandemi Pada Sektor Ekonomi” menghadirkan narasumber Gubernur Provinsi Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan mahasiswa FEB UGM M Sulthan Farras Nans, Selasa (2/2/2021).
Dalam pemaparannya, Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi bahwa saat ini mahasiswa telah ikut andil dalam kegiatan ekonomi di masyarakat khususnya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui KKN.
Selanjutnya, kata Ganjar, inflasi yang terdapat di Jawa Tengah sangat kecil tetapi juga sangat berbahaya untuk waktu ke waktu. Kemiskinan juga naik dan isu pangan menjadi isu utama. “Saya mendorong UMKM agar tetap kompetitif, adaptif, serta kerjasama dengan e-commerce, membangun kolaborasi dengan pihak lain atau negara lain bisa menjadi salah satu upaya,” ungkap alumni UGM ini.
Baca juga: Kajian Katastrofe Antarkan Mahasiswa FIB UGM Raih Dua Medali Emas PIMNAS ke-33
Baca juga: Terapkan TTG, UGM-Sako SPN Dukung Warga Jaten Produktifkan Pekarangan
Peran Mahasiswa dalam Pemulihan Ekonomi
Menurutnya, terdapat peran mahasiswa dalam pemulihan dampak pandemi di sektor ekonomi di antaranya kampanye pencegahan penularan Covid-19, ikut serta dalam pendampingan startup anak muda Jawa Tengah. Menciptakan wirausaha baru yang berkualitas, membantu UMKM khususnya mikro untuk masuk dalam ranah digital. Melakukan sosialisasi dan pendampingan masyarakat dalam sektor UMKM, pertanian, dan pariwisata dalam masa pemulihan ekonomi dampak pandemi. Serta melaksanakan KKN Tematik sesuai kondisi dan potensi lingkungan masyarakat setempat guna mendukung pemulihan ekonomi.
“Satu-satunya usaha yang paling mudah dalam memutar ekonomi dan memajukannya dengan berperilaku hedon pada produk dalam negeri. Dengan membeli produk usaha mereka dapat membantu ekonomi meningkat dan mempertahankan kehidupan,” tuturnya yang juga sebagai Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mempromosikan ‘Lapak Ganjar’ yang merupakan hasil pemikiran para pemuda saat nongkrong. Menurut para pemuda, Ganjar dapat memanfaatkan sosial medianya yaitu Instagram yang banjir follower untuk berjualan. “Contoh UMKM yang ikut terdampak di ‘Lapak Ganjar’ yaitu Batik Srihanna Salatiga milik Sri Ambarwati yang menyatakan omzet naik hingga 350% setelah ikut posting di IG Lapak Ganjar. Hal itu dibuktikan saat terdapat 4 orang pembeli yang datang ke butiknya dan mengaku tahu usahanya dari ‘Lapak Ganjar’,” ungkap Ganjar.
Pemulihan Ekonomi Sektor Mikro
Sementara itu, Sulthan Farras memaparkan pendapatnya sebagai mahasiswa ekonomi tentang situasi eksklusif perekonomian Jawa Tengah saat pandemi yang telah mengalami penurunan. Sulthan Farras memberikan pemaparan dengan judul ‘Perspektif Mahasiswa dalam Upaya Pemulihan Dampak Pandemi Pada Sektor Ekonomi’. Ia menyebutkan bahwa pengeluaran didominasi oleh sektor rumah tangga dengan kontribusi 60,29%, sehingga pondasi ada di sektor rumah tangga mikro. “Apabila tidak ada pengeluaran rumah, ekonomi di Jawa Tengah akan turun drastis. Sementara penurunan drastis terjadi pada sektor transportasi dan pergudangan,” katanya.
Baca juga: Teknologi Ember Tumpuk, Solusi Pemanfaatan Limbah Organik Inisasi UGM
Baca juga: Tanpa Terjun Lapangan, Pelaksanaan KKN Daring UGM Mampu Selesaikan 94 Program KKN di Ngawi
Presiden mahasiswa BEM KM UGM 2020 ini mengungkapkan, hanya 2% usaha yang mengalami peningkatan pendapatan pada pandemi yakni pada bidang pendidikan (daring), kesehatan, dan teknologi informasi. Menurut Sulthan yang dibutuhkan oleh UMKM yaitu modal usaha 70%, keringanan tagihan listrik usaha 40%, relaksasi pembayaran pinjaman 30%, pengajuan pinjaman 16%, dan penundaan pembayaran pajak 11%.
“Kunci membangkitkan UMKM di antaranya meningkatkan daya beli masyarakat (insentif pekerja, bansos tunai, relaksasi pajak pendataan), kemudahan mendapat kredit murah (Program KUR ultra mikro oleh OJK & BI), serta meningkatkan akses pemasaran produk (melalui media digital lewat e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dll.) yang melalui beberapa cara ini maka muncul harapan bahwa ekonomi lokal dapat terus bergerak,” pesannya.
Webinar yang dipandu Habib Imam dan dimoderatori oleh Rahmad Aulia Akbar berjalan dengan baik dan lancar. Turut hadir perwakilan DPKM UGM Rachmawan Budiarto ST MT, DPL Dra Eko T Sulistyani MSc, mahasiswa peserta KKN unit JT 388. Perwakilan dari BAPPEDA Kabupaten Karanganyar, Camat Karanganyar, dan masyarakat dari Kelurahan Tegalgede, Kelurahan Bejen, dan Kelurahan Popongan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.