Pandemi Tak Kunjung Berakhir, Ketua LDII Palembang : Tetap Bersabar, Berdoa dan Patuhi Protokol Kesehatan

LDII Palembang
Ketua DPD LDII Palembang HM Daud Padamulya SE

PALEMBANG, LINES.id – Hampir sembilan bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Positif corona secara nasional kini telah mencapai 917.000 kasus. Bencana non-alam ini tidak hanya persoalan kesehatan, namun efeknya mengganggu berbagai sektor.

Rakyat Indonesia harus berusaha bertahan di tengah masa sulit yang belum diketahui kapan akan berakhir. Apalagi sejak akhir tahun lalu, Indonesia resmi mengalami resesi ekonomi.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Palembang HM Daud Padamulya SE mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan memperbanyak doa agar di masa pandemi semua diberikan perlindungan dan mampu melewati cobaan ini.

“Cobaan yang menimpa negeri ini merupakan ujian dari Allah, semakin tinggi keimanan kita, maka semakin besarlah cobaan yang akan kita dapatkan,” kata Daud, Rabu (20/1/2021).

Tentu hal ini dapat kita jadikan pelajaran bahwa manusia tidaklah mempunyai daya upaya. Manusia adalah mahluk yang lemah, tidak dapat melakukan apa apa tanpa pertolongan dan bantuan dari Allah SWT. Pandemi ini adalah ujian bagi semua untuk mengingatkan agar kita semua semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga: LDII Denpasar Susun Proker Tahun 2021, Catur Sukses Jadi Acuan

Baca juga: Ketua LDII Nabire: Dilanda Musibah, Mari Introspeksi Diri

 

Yang bisa dilakukan saat ini adalah saling bekerjasama, bahu membahu baik pemerintah, ulama, dan masyarakat. Bagaimana dapat mengatasi dan melewati semua cobaan ini. Semua itu dapat dilalui dengan kesabaran, usaha dan berdoa, stop saling caci, saling hujat, dan saling menyalahkan.

Dukung Pemerintah Melalui 3 M

Selain itu, dirinya mengimbau kepada warga LDII Kota Palembang untuk tetap mendukung dan melaksanakan imbauan pemerintah dalam menerapkan Protokol Kesehatan (3 M) di masa Pandemi Covid-19 ini.

“Hal ini harus tetap kita laksanakan, suka atau tidak suka, memang berat bagi kita semua karena sama-sama kita ketahui keadaan semakin sulit. Tapi di sinilah kita dapat melatih kesabaran kita, bagaimana kita bersama-sama bahu membahu untuk melewati keadaan yang sulit ini,” ujarnya.

Mengenai kegiatan sekolah yang belum boleh dilakukan secara tatap muka, Daud mengatakan peran orang tua untuk lebih memperhatikan pendidikan anak-anak. Orang tua yang bertindak sebagai guru pertama, selain tugas rutin mendampingi anak-anak belajar di rumah, orang tua mau tidak mau, suka tidak suka, harus belajar dan beradaptasi dengan pola pembelajaran yang sedang diterapkan pemerintah, yakni pembelajaran daring.

Tentunya orang tua harus belajar dan beradaptasi dengan teknologi agar proses pembelajaran jarak jauh dapat terlaksana dengan baik. “Kami menyarankan agar di masa pandemi ini orang tua harus menjadi pendamping setia, terutama dalam belajar. Saat anak mengerjakan tugas yang diberikan gurunya, orang tua harus mendampingi,” jelasnya. (TAUFIQ/LINES)

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.