JAKARTA, LINES.id – Terjadi kombinasi sentimen yang menyeret harga emas dunia anjlok bersamaan dengan koreksi pasar saham. Di antaranya pemilihan umum presiden alias Pilpres AS pada 3 November mendatang dan kegelisahan akibat naiknya jumlah kasus virus corona di Eropa memicu kurs dolar AS menguat.
Tekanan pada emas membuat harga logam mulia terkoreksi hingga US$ 40 pada Rabu pagi (28/10/2020). Sejak itu, harga emas berjangka di Bursa Comex untuk pengiriman Desember diperdagangkan terakhir di level US$ 1,880.50/troy ons, turun 1,64%. Sementara itu pada pukul 17:39 WIB Rabu kemarin, harga emas dunia merosot 0,58% ke US$ 1.895,71/troy ons di pasar spot.
Padahal siang hari kemarin, harga emas masih menguat ke US$ 1.910,5/troy ons, artinya dari level tertinggi harian tersebut emas terseret 0,77% akibat terjunnya Wall Street futures atau indeks berjangka Wall Street. Kitco mencatat, pada perdagangan Kamis (29/10/2020) pukul 01.08 WIB, harga emas di pasar spot realtime dihargai US$ 1.880/troy ons, minus 1,42%.
“Kami melihat sentimen [penurunan harga emas] peningkatan kasus virus korona, pasar saham turun, dan dolar AS naik. Pasar mengantisipasi kesepakatan stimulus AS, tetapi tidak ada stimulus yang datang di antara masa sekarang dan Pilpres,” kata Bob Haberkorn, broker komoditas senior RJO Futures, dikutip Kitco, Kamis (29/10/2020).
Baca juga: Pemerintah akan Rombak Program Dana Pensiun PNS
Baca juga: OJK Tutup 206 Fintech Ilegal, Ini Daftarmya
CNBC International melaporkan indeks Dow Jones futures terjun lebih dari 400 poin atau 1,5%, disusul indeks S&P 500 futures minus 1,3%, dan Nasdaq futures minus 1%.
Gelombang kedua virus corona di Eropa
Di sisi lain, Eropa benar-benar mengalami serangan virus corona gelombang kedua. Berdasarkan data terbaru dari Worldometer, jumlah kasus Covid-19 bertambah sebanyak lebih dari 220 ribu kasus. Rusia kini menjadi perhatian, pada 27 Oktober jumlah kasusnya bertambah sebanyak 33.897 orang, naik tajam ketimbang hari sebelumnya 16.710 orang melansir Euro News.
Prancis juga sama, Selasa kemarin jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 26.771 orang, tetapi sehari sebelumnya mencapai 52.010 orang, terjadi penambahan kasus harian terbanyak sejak pandemi melanda pemenang Piala Dunia 2018 ini.
Jerman, motor penggerak ekonomi Benua Biru juga tidak lepas dari serangan virus yang berasal dari kota Wuhan China ini. Tercatat ada 11.409 kasus baru pada Selasa kemarin. Rekor penambahan harian terbanyak terjadi 14.714 orang pada 24 Oktober lalu.
Adapun pada pekan depan,…
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.