PEDAN, LINES.id – Menjelang hari raya Idul Adha 1443 H/2022 M umat Islam dihadapkan pada penyakit mulut dan kuku (PMK) utamanya di Pulau Jawa. Menyikapi kondisi tersebut, Ketua PC LDII Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten Suwarto SPdSD meminta umat Islam tidak mengendurkan niatan untuk berkurban.
“Secara pribadi, kurban merupakan wujud ketakwaan hamba kepada Allah. Tak ada amalan yang paling disukai Allah pada Idul Adha selain menyembelih daging kurban,” ujar Suwarto.
Lebih lanjut dijelaskan, secara sosial, kurban mampu meringankan beban masyarakat sampai sepekan setelah hari penyembelihan. Pengeluaran untuk pangan bisa dikurangi karena pembagian daging kurban sangat membantu. “Selain itu, para peternak juga mendapat keuntungan yang berlipat untuk mengembangkan modal usahanya,” katanya.
Baca juga: Takmir Masjid Binaan LDII Ikuti Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban Dinas KPP Kaimana
Meskipun saat ini terdapat wabah PMK, masyarakat tak perlu khawatir karena penyakit itu tak berbahaya bagi manusia. Namun, ia menyarankan tetap berhati-hati, karena manusia bisa menjadi pembawa virus PMK ke hewan lain. “Untuk itu perlu kehati-hatian, baik peternak maupun jamaah yang sedang mensurvei hewan kurban,” pungkasnya.
Pada pelaksanaan salat Idul Adha 1443 H warga LDII se-Kecamatan Pedan tidak lagi melaksanakan salat ied terpusat, namun dilaksanakan di masing-masing PAC. Tercatat ada sembilan PAC LDII di bawah naungan PC LDII Kecamatan Pedan.
Adapun total hewan kurban dari sembilan PAC LDII tersebut yaitu sapi 15 ekor dan kambing 20 ekor, terdiri dari PAC Troketon sapi 1 kambing 3, PAC Keden sapi 2 kambing 1, PAC Kalangan sapi 2 kambing 2, PAC Sobayan sapi 1 kambing 1. PAC Jetiswetan sapi 1 kambing 2, PAC Ngaren sapi 3 kambing 4, PAC Tulas kambing 2, PAC Sajen sapi 2 kambing 3, dan PAC Sumber sapi 3 kambing 2. (Rizal PM/LINES)
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.