SLEMAN, LINES.id – Menghadapi dunia kerja yang semakin ketat, mengandalkan kemampuan akademis saja tidak cukup. Seseorang perlu memiliki kemampuan softskills yang harus diasah sejak dini.
Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Reviewer beasiswa LPDP, Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D menuturkan melatih maupun menabung softskills, termasuk public speaking merupakan hal penting yang perlu dilakukan sejak mahasiswa baru.
“Ketrampilan komunikasi ini sangat dibutuhkan, baik di masa kuliah, meniti karir maupun berkeluarga. Berbagai permasalahan dapat diatasi dengan softskills yang memadai,” paparnya saat menjadi narasumber dalam Upgrading Class: Presentasi dan Public Speaking yang diselenggarakan oleh Forestry Study Club (FSC) dan Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM di Ruang VII, Kamis (28/11/2019).
Aplikasi Public Speaking
Salah satu cara mengaplikasikan public speaking melalui presentasi yang memukau dosen dan mahasiswa lain. Seharusnya momen tersebut bisa menjadi ajang untuk mempromosikan diri secara optimal. Seorang mahasiswa jangan hanya menggugurkan kewajiban untuk presensi.
Padahal, lanjut Atus, bekal public speaking dan kemampuan presentasi yang bagus, mahasiswa bisa menjelaskan, bertanya bahkan menjawab pertanyaan dosen dengan mempesona. Caranya dengan menggunakan bahasa yang baik, suara bernada irama, dan mampu memperlihatkan keluasan wawasan.
Untuk itu, Atus mengajak agar mahasiswa pandai-pandai menampilkan (memamerkan) kemampuan terbaiknya. Dosen dan teman belajar akan menjadi perekomendasi terbaik di kelas.
Ia menilai, syarat masuk kerja biasanya standar. Namun pekerja yang memiliki kemampuan terlebih softskills berbeda, termasuk public speaking, presentasi, kepemimpinan, dan lainnya akan mendapatkan penghargaan lain.

“Menabung banyak softskills selama berkuliah adalah penting karena akan sangat berguna dalam kehidupan. Aturlah waktu, uang dan teman agar menguasai banyak softskills,” pungkas Atus, yang juga didapuk Wakil Ketua Saka Wanabakti DIY ini.
Sementara itu, peserta dan salah satu mahasiswi Alfi Sholihati, mengaku mendapat manfaat usai berpartisipasi dalam acara tersebut. Ia mengaku mendapatkan informasi bahwa di dunia kerja tak bisa hanya mengandalkan bekal ijazah dan nilai IPK yang bagus saja melainkan perlu keahlian lain.
“Saya dapat banyak hal baru, tips dan trik public speaking dan presentasi yang penting untuk menambah softskill saya,” paparnya.












