POLEWALI MANDAR, LINES INDONESIA – Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Desa Bumiayu melakukan babat kedelai dalam rangka panen perdana di Dusun IV Jogya Lama, Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu (12/10/2024). Panen kedelai tersebut sebagai upaya warga LDII dalam mendukung Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menciptakan ketahanan pangan.
Pada kesempatan itu, turut mengundang Kepala Desa Bumiayu, Sutolu dan Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian dan Pangan Polman, Mariamah SP. Hadir Ketua PAC LDII Bumiayu, Sadri, dua kelompok tani Dusun IV Jogya Lama, tokoh masyarakat dan ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT).
“Momen babat kedelai panen perdana seperti ini merupakan upaya mempertahankan kebersamaan dan gotong royong warga Desa Bumiayu yang sejak dulu telah terbina turun temurun. Ini perlu kita jaga dan lestarikan kepada anak cucu kita ke depan, jangan sampai hilang,” tutur Sutolu.
Di tempat yang sama, Mariamah mengapresiasi peran LDII dengan memberikan semangat dan menjalin kekompakan para petani dalam menanam palawija kedelai. Program tanam palawija merupakan program unggulan Menteri Pertanian termasuk kedelai.
Baca juga: Asdar Mattiro Serukan Warga LDII Sulsel Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
“Adapun luasan sawah di sini sekitar 234 hektar, sementara area palawija yang ditanami kedelai oleh para kelompok tani berkisar 90 hektar. Dengan modal swadaya mandiri dari petani, alhamdulillah untuk pengendalian hama seperti tikus dapat terkendali adanya kekompakan anggota kelompok tani dalam membasmi tikus tersebut,” jelasnya.
Mariamah berpesan pada musim panen ini para pihak perlu saling membantu dalam memasarkan kedelai dengan standar harga yang layak dan stabil. “Karena kami berharap animo masyarakat untuk menanam kedelai kembali termotivasi pada musim tanam tahun yang akan datang,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, Ketua DPW LDII Sulawesi Barat, Rianto mendorong kepada pemerintah khususnya Kabupaten Polewali Mandar untuk lebih memperhatikan kondisi ini. Jika perlu dapat menganggarkan bantuan bibit palawija, dan obat obatan yang dibutuhkan para petani.
“Ini penting, selain memberikan gairah petani berpalawija juga dapat memenuhi kebutuhan para pengusaha lokal tahu dan tempe di wonomulyo dan polewali juga dapat dipasarkan di luar provinsi dengan harga yang sesuai,” ujarnya.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.