WR I Kalla Institute Jadi Narasumber Pada Bimtek Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah

bimtek karya tulis ilmiah
Prof Dr Sukardi Weda menjadi narasumber Bimtek Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Kabupaten Soppeng, Senin-Kamis, 5-8 Juni 2023.

SOPPENG, LINES.id – Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (LP2KS) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah pada Senin – Kamis, 5-8 Juni 2023, yang berlangsung di Ruang Pola Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng.

Kegiatan Bimtek ini diikuti oleh para guru SD dan SMP se-Kabupaten Soppeng berjumlah 588 orang yang dilaksanakan dalam 2 angkatan.

Adapun narasumber dalam Bimtek ini, di antaranya Prof Dr Sukardi Weda yang juga Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institute Teknologi dan Bisnis Kalla (ITB Kalla) atau Kalla Institute, Dr Muh Said Mallari SSos MSi yang juga Dosen/Lektor pada Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur.

Jamal Hasan Basir yang juga Direktur LP2KS mengatakan kegiatan Bimtek Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan untuk menggugah dan memotivasi para guru untuk melakukan kegiatan tulis menulis dan publikasi, baik itu di media cetak, media online maupun pada jurnal ilmiah.

Dalam pemaparan materinya, Prof Sukardi Weda yang juga guru besar (profesor) bahasa Inggris pada Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (UNM) mengawali materinya dengan mengajukan pertanyaan tentang apa urgensinya dan apa pentingnya seorang pendidik atau guru menulis atau menuangkan idenya dalam bentuk tulisan.

Baca juga: WR I Kalla Institute Hadiri Wisuda Akbar IX SIT Al-Fityan School Gowa

Sukardi Weda juga mengajukan pertanyaan tentang apa itu jurnal bereputasi dan jurnal abal-abal (jurnal predator). Dua orang peserta Bimtek yang menjawab pertanyaan tersebut diberikan hadiah berupa buku yang ditulis sendiri oleh Prof Dr Sukardi Weda berjudul: Profesor Pembelajar: Autobiografi Motivasi dan buku berjudul: Pusparagam Gagasan: Literasi Politik dan Demokrasi serta Masalah-Masalah Kemasyarakatan Lainnya.

Sukardi Weda juga mengatakan bahwa guru yang hobi nenulis akan menjadi idola bagi para siswanya. “Penulis juga akan mendapatkan ibadah sosial karena dapat mencerahkan publik melalui gagasan, pikiran, dan ide kreatifnya,” ujarnya.

“Tulisan juga dapat dijadikan sumber pengambilan kebijakan oleh para pengambil kebijakan (policy maker), terutama pemerintah daerah,” imbuhnya.

Struktur Global Artikel Ilmiah

Sukardi Weda menjelaskan bahwa dalam penulisan artikel ilmiah dikenal adanya strukutur global artikel ilmiah yang sering disingkat dengan IMRD dan Non-IMRD. IMRD adalah kependekan dari Introduction (Pendahuluan), Method (Metode Penelitian), Results (Hasil Penelitian), dan Discussion (Pembahasan).

Non-IMRD artinya tidak mengikuti kaidah – kaidah IMRD. Pola Non-IMRD adalah pola yang bersifat bebas, artinya pola ini tidak terikat dengan struktur IMRD, terutama dalam penulisan subjudul. Pola bebas ini biasanya dipakai dalam ‘review articles’ (pada semua disiplin ilmu) dan artikel argumentative (Swales, 2004 dalam Adnan dan Zifirdaus, 2009). Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, IMRD mengalami penyempurnaan, yakni dengan penambahan review of literature dan conclusion (concluding remarks).

Dengan demikian struktur artikel yang berkembang akhir – akhir ini pada sejumlah jurnal ilmiah internasional bereputasi (highly reputable scientific international journals) adalah Introduction (Pendahuluan), Review of Related Literature (Kajian Pustaka), Research Method (Metode Penelitian), Result and Discussion (Hasil dan Pembahasan), dan Conclusion (Kesimpulan).

Bagian penting artikel ilmiah selain batang tubuhnya (the body of the article) adalah abstrak, penulis beserta afiliasi dan emailnya, serta kata kunci (keywords/key terms) yang berada di awal artikel ilmiah dan daftar pustaka (reference) yang berada di bagian akhir artikel ilmiah tersebut (contoh terlampir).

Abstrak sebagai bagian penting dari artikel ilmiah memiliki struktur, yang dikenal dengan move structure. Move structure (struktur penting) dari artikel tersebut adalah: Introduction (Pendahuluan), Aims (Tujuan), Method (Metode Penelitian), Result and Discussion (Hasil dan Pembahasan), dan Conclusion (Kesimpulan).

Baca juga: Membangun Trust dan Transparansi Pemimpin

Pada struktur abstrak artikel ilmiah tersebut, pendahuluan tidaklah penting, hanya sebagai pilihan (choice), artinya boleh ada, boleh juga diabaikan oleh penulis artikel dan tidak menjadi masalah bila tidak ada.

Yang harus ada dalam struktur abstrak adalah tujuan, metode, dan hasil. Namun demikian, ada juga sejumlah abstrak artikel ilmiah yang tidak mengakomodasi move structure tersebut, ada abstrak yang hanya memiliki: pendahuluan, tujuan dan hasil; ada juga yang memiliki tujuan, hasil, dan kesimpulan: dan ada juga yang hanya memiliki: metode dan hasil.

Pertanyaan kemudian muncul, berapa proporsi ideal dari masing – masing bagian dari struktur global artikel ilmiah tersebut. Bila mengikuti IMRD, maka setidaknya terdapat 30% untuk bagian pendahuluan, 15% untuk bagian metode penelitian, dan 55% untuk bagian hasil dan pembahasan.
Mengapa bagaian hasil dan pembahasan memiliki persentase lebih banyak dibanding bagian yang lain?

Jawabannya adalah bahwa bagian hasil dan pembahasan memuat tentang hasil (Result/Finding), pembahasan hasil yang dikaitkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang relevan (previous related findings) dan kajian teoritis yang relevan pula (pertinent ideas). Disamping itu, juga memuat tentang kesimpulan dan saran (rekomendasi) penelitian yang termuat dalam artikel ilmiah tersebut.

Para peserta dari berbagai usia sangat antusias dan menyimak materi dengan seksama, dan beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan komentar kepada pemateri. Para peserta juga membawa draft tulisan, baik berupa artikel populer, karya sastra, maupun artikel ilmiah.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.