SOLO, LINES.id – Pasangan Calon (Paslon) Pilkada Kota Solo Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa dinyatakan unggul dalam hitung cepat atau quick count yang dirilis sejumlah lembaga survei. Perolehan suara mereka berbeda jauh dari paslon Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo).
Dikutip CNNIndonesia.com, Gibran-Teguh dan BaJo pernah saling emosi dalam debat publik putaran kedua yang digelar KPU pada 3 Desember lalu.
Pada debat itu, Bagyo sempat mempertanyakan visi Gibran soal budaya. Calon independen itu mencibir Putra sulung Presiden Jokowi itu sebagai anak muda yang tak begitu paham budaya.
“Mas Gibran, saya mau tanya jenengan (anda) masih muda, saya mau tanya budaya Kota Solo mau jenengan bawa ke mana? Budaya kultur Kota Solo kan, jenengan belum begitu tahu-tahu banget lah,” ucap Bagyo.
Baca juga: Calon Bupati Barru Sulsel Meninggal Dunia di Hari Pencoblosan
Baca juga: Ombudsman Sulbar Tutup Aduan Layanan Fasilitas Toilet RSUD Mamuju
Gibran langsung merespons hal tersebut. Ia menyampaikan soal blusukan-nya ke lima kecamatan di Solo menemui para aktivis seni budaya. Gibran mengklaim sudah menyerap aspirasi sejak dini.
Gibran justru menyindir rencana BaJo yang baru akan menyerap aspirasi usai terpilih.
“Rembukannya sekarang, bukan setelah dilantik. Begitu dilantik, eksekusi. Memang banyak sekali kekurangan, kita sama-sama cari solusi, bukan saling menghina,” kata Gibran.
Debat Publik Pertama
Saling serang juga terjadi antara keduanya di debat publik putaran pertama pada 6 November lalu.
Dalam debat itu, pasangan Bajo berjanji akan membangun perumahan di bantaran sungai. Pasangan Bajo bahkan mengaku sudah melakukan survei untuk membangun rumah di sekitar bantaran sungai untuk masyarakat miskin.
Gibran yang mendengar hal tersebut menunjukkan sikap heran. Ia mempertanyakan apakah rencana membangun perumahan di bantaran sungai tidak melanggar aturan.
Baca juga: Korupsi Jauh dari Nilai Religi dan Tidak Pancasilais
Baca juga: Rektor UMI Jadi Keynote Speaker pada KOPEMAS Universitas Islam Malang
“Kok Pak Bagyo malah akan membangunnya di bantaran sungai, apa tidak melanggar regulasi yang sudah ada?” tanya Gibran.
Setelah debat, kubu BaJo lantas menyinggung Presiden Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo. Kubu BaJo menyebut Jokowi dulu juga membangun di bantaran sungai tetapi tidak ada yang mempermasalahkan.
Hingga kemudian, pemungutan suara pada 9 Desember tiba. Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Charta Politika, Gibran-Teguh dinyatakan unggul telak atas BaJo.
Gibran-Teguh meraih 87,15 persen suara, sementara BaJo hanya memperoleh 12,85 persen.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.