JAKARTA, LINES.id – Potensi hujan lebat disertai petir pada sore sampai menjelang malam hari disebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Pemprov DKI Jakarta meminta warga Jakarta waspada terjadinya banjir.
“Kami mengimbau agar masyarakat dapat waspada dan menjaga diri dari hujan angin. Kami juga telah mengimbau kepada OPD terkait, para camat dan lurah daerah rawan banjir atau longsor, agar turut mengantisipasi dengan menyiagakan PPSU dan Satgas Banjir/dinas SDA kecamatan. Masyarakat dapat menghubungi 112 apabila membutuhkan bantuan,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto dalam keterangannya, Sabtu (3/10/2020).
Menurut keterangan dari Pemprov DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini atas potensi hujan disertai petir dalam durasi singkat di wilayah Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada Sabtu (3/10/2020) hore hingga menjelang malam.
Baca juga: BMKG: Gelombang Rossby Picu Banjir Bandang Sukabumi
Baca juga: Bendung Katulampa Siaga 1, Warga Bantaran Sungai Ciliwung Diminta Waspada
Keterangan BMKG
Dilansir detikcom, BPBD DKI Jakarta mengacu pada keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) soal anomali iklim La Nina sedang berkembang. La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina moderat pada akhir 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari, dan berakhir pada Maret-April 2021.
Diketahui, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya Sabtu (3/10/2020) menjelaskan fenomena iklim di Indonesia pada akhir September. Herizal kemudian menjelaskan episode dinginnya daerah Pasifik atau La Nina yang sedang berkembang.
“Hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudra Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La Nina sedang berkembang. Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka -0,5°C, yang menjadi ambang batas kategori La Nina. Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0,6°C pada bulan Agustus, dan -0,9°C pada bulan September 2020,” kata Herizal.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.