Tim Asesor Dari BAN-PT Visitasi Prodi Teknik Sipil UMI


Dua tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), melakukan visitasi dalam proses penilaian peningkatan akreditasi
di Program Studi (Prodi) Teknik Sipil, Fakultas Teknik (FT) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jalan Urip Sumohardjo km 5, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (24/7/2017).
Tim Asesor dari BAN PT, Asisten I Prof DR Ir Agoes Soehardjono Moesono Djojoatmodjo MS (UB), dan Asisten II Prof DR Ir Sobriyah MS (UNS).
Pertemuan diawali di Ruang Senat FT UMI, yang dihadiri Wakil Rektor I UMI Prof DR H Syahnur Said SE MS, Sekretaris Yayasan Wakaf UMI Ir H Lambang Basri Said MT PhD, Dekan FT UMI DR Ir H Hanafi Ashad MT.
Juga hadir Wakil Dekan (WD) I Ir Mardin MT, WD II Ir Muh Nawir MT, WD III Mukti Mauruddin ST MT, WD IV DR H M Shaleh Suratmin MH, Prof DR H Abdul Makhsud DEA dan Muhammad Ibrahim Azis.
Dilanjutkan di ruang pertemuan dosen prodi teknik sipil UMI, turut hadir Dekan FT UMI DR Ir H Hanafi Ashad MT, Wakil Dekan (WD) I Ir Mardin MT, WD II Ir Muh Nawir MT, WD III Mukti Mauruddin ST MT.
Lalu Ketua Prodi Teknik Sipil UMI Ir Aliming Gecong MT, Sekretaris Jurusan Prodi Teknik Sipil UMI Andi Alifuddin ST MT, Tim Penyusun Borang Akreditasi Ir Mas’ud Sar MSc, Ir Muh Haris Umar MSc, Salim ST MT, Suryati Abdul Muin ST MT, dan Muhammad Ibrahim Azis.

Tim Asesor Berkunjuk Perpustakaan

Dalam kunjungannya ke FT UMI, Tim Asesor juga menyempatkan berbincang dengan staf, mahasiswa dan Alumni Teknik Sipil UMI yang hadir dalam kegiatan ini.
Selanjutnya tim asesor didampingi oleh Dekan FT UMI, Ketua Prodi Teknik Sipil UMI dan beberapa staf lain untuk berkunjung ke ruang kelas, laboratorium teknik sipil dan perpustakaan.

Dekan FT UMI, DR Ir H Hanafi Ashad MT, mengungkapkan yang perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan cara peningkatan Sumber Daya Manusia.
“Target kita tahun 2018, dosen teknik sipil, 80 persen itu sudah bergelar doktor,” katanya.
Pihaknya berharap, kedepan minimal 85 persen dosen teknik sipil itu sudah menghasilkan karya ilmiah, baik dalam bentuk hasil penelitian maupun dalam bentuk tulisan-tulisan ilmiah yang dimuat di jurnal, baik jurnal nasional yang terakreditasi maupun jurnal internasional.

Ia mengatakan, dosen teknik sipil harus diberi kesempatan yang lebih luas, untuk keluar negeri, mengikuti seminar-seminar internasional khususnya dan perlu ada pemberian reward kepada dosen teknik sipil yang memang akan bertindak sebagai pemateri atau pembicara pada event-event internasional.
Lebih jauh Hanafi mengemukakan, kedepannya kurikulum yang ada di teknik sipil itu setidak-tidaknya paling lama 3 tahun sudah harus ditinjau kembali karna harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan pasar kerja, baik pasar kerja nasional maupun internasional.
Akreditasi teknik sipil sebelumnya yaitu Akreditasi B. “Kita sangat berkeinginan kuat untuk bisa naik ke akreditasi A, karna jika dilihat dari seluruh parameter tentunya itu sangat bisa menopang naik menjadi akreditasi A, tapi semua itu kita kembalikan ke asesor karna yang menentukan ini adalah tim asesor dari BAN PT,” kata Dekan FT UMI.
Tim Asosor Berkunjung Ke Gedung Laboratorium FT UMI

Hanafi berharap, resolusi kedepannya tentunya teknik sipil itu sudah punya anak bahkan cucu, prodi teknik sipil harus membuahkan program studi baru. “Saya berfikir, salah satu buah yang di hasilkan teknik sipil adalah terbukanya prodi teknik lingkungan, karna sekarang ini, baik didalam nasional maupun internasional, fakultas teknik sipil itu sudah sangat sulit dipisahkan dengan persoalan lingkungan,” ucapnya. (*)

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.