MAKASSAR, Lines Indonesia – Fakultas Pertanian (FP) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar kuliah umum 2023 dengan tema “Peran Petani Milenial dalam Mendukung Pangan Berkelanjutan” di Auditorium Al Jibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (26/10/2023).
Kegiatan yang digelar setiap tahun dengan menghadirkan tokoh penting kali ini mendatangkan PJ Bupati Kabupaten Morowali, Ir. H Rachmansyah Ismail, SP., MAgr, MP.
Pada kegiatan yang menghadirkan Bupati yang juga menduduki posisi Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah ini dibuka langsung oleh Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor V UMI, Prof. Dr. Ir. Muh hattah Fattah, MS.
Baca juga: Implementasi Kerjasama, UMI-Utrecht University Adakan Riset Bersama
Dalam sambutannya, Prof Hattah mengatakan, dalam upaya mendorong reputasi dan kwalitas UMI, setiap elemen diwajibkan menghadirkan kegiatan yang berskala nasional dan internasional.
“Insha Allah kita punya cita-cita, UMI masuk jajaran 30 besar terbaik di Asia pada 2026 nantinya. Ilmu pertnian itu dalam pengertian yang luas mengajari kita filosofi bagaimana beradaptasi dan bersahabat dengan alam semesta melalui inovasi,” jelasnya.
Profesor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Umi ini mengucapkan teriakasih atas kunjungan dan peluang kerjasama yang dilakukan oleh PJ Bupati Morowali.
“Terima kasih bapak Bupati sudah hadir dan nanti memberikan beberapa informasi baik dalam hal pertanian dan yang lain. Karena anak-anakku sekalian karena banyak hal yang bisa kita pelajari dan jadikan contoh dari bapak Bupati,” sebutnya.
Sementara itu, Dekan FP UMI, Dr. Ir. Abdul haris, MP, menggambarkan jika kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya. Agenda ini merupakan agenda prioritas yang dari awal sudah direncanakan, terutama dalam menghadapi akreeditasi internasional.
“Narasumber kita tidak perlu diragukan, karena beliau juga adalah alumni Fakultas Pertanian angkatan 1988, beliau sudah menduduki beberpa jabatan penting di pemerintahan,” tuturnya.
Sedangkan, PJ Bupati Morowalidalam materinya menjelaskan bahwa usaha yang tetap kokoh tak terganggu oleh perkembangan teknologi pada masa depan adalah pertanian. Jenis usaha ini tetap membutuhkan pelaku yang sama yakni petani.
“Dan kehadiran teknologi yang canggih justru menguntungkan petani, seperti traktor dan mesin pemanen padi dan lainnya. Selain adaptif terhadap perkembangan teknologi modern, kaum milenial petani juga haris mau merubah dari dalam jiwa,” imbuhnya.
“Kalau petani terdahulu hanya mengandalkan jiwa menanam yang pengetahuannya pun tidak pernahberubah dari leluhur mereka, sedangkan petani masa depan harus memiliki kemampuan lebih dari sekedar bercocok tanam,” tutupnya.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.