Kecolongan Lagi! 64 Tenaga Medis Diisolasi Setalah Tangani Pasien Rapid Test Reaktif

Tenaga Medis
RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (18/4/2020). (sumber: KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)

SAMARINDA, LINES.id – Sebanyak 64 tenaga medis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, menjalani isolasi mandiri karena kecolongan menangani pasien terduga Covid-19. Para dokter dan tenaga perawat tersebut melakukan penanganan medis ke pasien dengan keluhan non Covid-19, ternyata belakangan pasien tersebut hasil rapid test-nya reaktif.

“Total ada 64 tenaga medis kita istirahatkan dulu di rumah sambil isolasi mandiri karena kontak erat dengan pasien rapid test reaktif,” kata Plt Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dr David Masjhoer di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (29/4/2020).

Dilansir Kompas.com, para petugas medis tersebut akan menjalani rapid test setelah masa isolasi tujuh sampai 10 hari di rumah ke depan. “Kalau hasil tes non reaktif mereka kembali bekerja,” katanya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, kata David, timnya akan lebih selektif terhadap pasien non Covid-19 yang mendapat pengobatan di RSUD AWS. Sebab, dalam beberapa kesempatan pihaknya selalu kecolongan menangani pasien dengan keluhan non Covid-19, namun ternyata hasil rapid test reaktif.

Baca juga: 46 Tenaga Medis Positif Covid-19 Tertular Pasien yang Tak Jujur

Baca juga: Fenomena Penolakan Publik terhadap Tenaga Medis, Kami Juga Manusia

 

“Kami sudah beberapa kali kecolongan. Kami akan melaksanakan screening ketat pasien sebelum tindakan medis. Seperti operasi, bius dan lainnya yang butuh kontak erat, sangat berisiko untuk penyebaran virus,” terangnya.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada pasien non Covid-19 yang mau mendapat penanganan medis, supaya jujur menyampaikan riwayat perjalanan, riwayat penyakit atau pernah berkontak erat dengan pasien Covid-19.

Kecolongan pasien reaktif April 2020…

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.