LINES.id – Kasus virus corona menduduki puncak 1.750.000 di dunia selama seminggu terakhir. Bahkan minggu ini adalah minggu suci bagi orang kristen dan Paskah bagi orang Yahudi. Kematian karena virus corona di Amerika Serikat terus meningkat tajam mengalahkan Italia.
Wuhan, Kota Cina dimana wabah itu dimulai akhir tahun lalu, dan akhirnya bangun dari tidur selama 76 hari dari lockdown. Warga gembira untuk kembali ke luar, meskipun hidup ini jauh dari normal.
Dilansir heraldtribune.com, berita ekonomi suram, terutama di AS, di mana lebih dari 10 pekerja telah kehilangan pekerjaan mereka hanya dalam tiga minggu terakhir. Di antara mereka adalah pekerja dokar dan wiraswasta yang berjuang untuk mendapatkan bantuan.
Pemilik usaha kecil yang ingin memasuki program bantuan federal juga mengalami rintangan. Mereka dipaksa untuk menunggu uang tambahan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Secara global, Oxfam memperingatkan bahwa virus corona dapat mendorong setengah milyar orang ke dalam kemiskinan jika negara yang lebih kaya tidak membantu yang lebih miskin.
Di Afrika, para pejabat mengkhawatirkan hilangnya jutaan pekerjaan ekonomi informal seperti mekanik, pedagang kaki lima, dan supir taksi yang dapat menyebabkan keruntuhan ekonomi yang lengkap.
Baca juga: Menundukkan Perayaan Paskah Sebagai Orang Kristen Lebanon ketika Lockdown Covid-19
Baca juga: Wujud Solidaritas, Jepang dan India Sepakat Kerja Sama Pengadaan Obat Covid-19 dengan Indonesia
Dampak ekonomi kasus virus corona
Negara bergegas untuk mencoba membantu, dengan Federal Reserve AS mengumumkan akan memompa tambahan $2.300.000.000.000 ke dalam ekonomi AS. Dan Uni Eropa mendukung paket penyelamatan setengah triliun Euro (meskipun bukan tanpa beberapa perselisihan di antara negara-negara yang terlibat).
Meskipun Presiden Donald Trump memberi kepastian bahwa ekonomi AS akan melompat kembali ke kehidupan ‘seperti roket’, ada tanda-tanda yang muncul bahwa setiap pemulihan ekonomi akan gagal untuk mencocokkan kecepatan dan keparahan keruntuhan.
Ada juga pertanyaan tentang apakah industri jasa, yang paling sulit begitu jauh dari pandemi, akan pernah menjadi sama lagi. Apakah ramai Bar, Pusat kebugaran dan bioskop dari masa lalu, dan jika demikian, apa yang terjadi pada orang yang bekerja di dalamnya?
Sementara banyak bisnis di seluruh dunia ditutup, toko kelontong tetap terbuka, memberikan layanan penting bagi publik yang masih perlu makan meskipun krisis. Itu pun meninggalkan karyawan mereka di garis depan, khawatir tentang sakit.
Mungkin Anda lebih memilih untuk tidak pergi ke toko kelontong. Di seluruh dunia, Layanan belanja online berjuang untuk memenuhi lonjakan besar dalam permintaan.
Follow Berita Lines Indonesia di Google News.
Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.