Sastra Berbagi Ceria JBSI FBS UNM Ajarkan Pendidikan Karakter

MAKASSAR, LINES.id – HMPS SASINDO DEMA JBSI FBS UNM mengadakan Sastra berbagi Ceria menuju Pekan Sastra III di Panti Asuhan Al-Khaerat, Jalan Daeng Tata, Kompleks Hartako, Makassar, Minggu, (23/2/2020).

Kegiatan Sastra Berbagi Ceria dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS UNM, Pembina Panti, Presiden DEMA JBSI FBS UNM, Ketua Umum HMPS Sasindo, Panitia Pekan Sastra III sekitar 20 orang, dan siswa panti asuhan Al-Khaerat berjumlah sekitar 30 orang.

Muhammad Muchtasim, yang juga ketua panitia dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah riak-riak menuju Pekan Sastra III.

Ketua Umum HMPS SASINDO, Ayatullah Fatullah, dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa kegiatan ini, bertujuan supaya siswa-siswa SD, SMP, SMA, dan mahasiswa dapat belajar dan menikmati sastra.

Lestari, mewakili Presiden DEMA JBSI FBS UNM, mengatakan bahwa hari ini kita akan menikmati rangkaian acara menuju pekan sastra III, berupa dongeng dan menulis impian yang dibawakan oleh mahasiswa Sasindo FBS UNM.

Pantai Asuhan Al-Khaerat

Bambang Abdullah, yang juga pembina dan tenaga pengajar mewakili Panti Asuhan Al-Khaerat menyambut baik kegiatan ini. Kami di panti ini mengasuh sekitar 40 orang dari SD sampai SMA yang berasal dari beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Adapun siswa umum yang berasal dari sekitar panti sekitar 220. Panti asuhan ini didirikan tahun 1993, yang awalnya diperuntukkan bagi saudara-saudara muallaf dari Timor Timur. Bambang Abdullah juga menambahkan bahwa tidak ada donatur tetap di panti asuhan ini.

“Alhamdulillah sudah ada 3 orang anak dari panti ini yang kini sedang kuliah di UNM, dan dua diantaranya sudah hampir selesai,” ujarnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS UNM Sukardi Weda dalam sambutannya sangat mengapresiasi program Sastra Berbagi Ceria dan berharap kegiatan seperti ini dijadikan sebagai salah satu program unggulan Himaprodi Sastra Indonesia FBS UNM.

Mahasiswa Sasindo yang mendongeng di hadapan adik-adik Panti Asuhan adalah Dian Hezedila Sharon. Dalam dongeng tersebut diperoleh banyak pendidikan karakter, seperti jujur, tidak boleh malas, ikhlas, berusaha, berdoa, semangat, dan harus memiliki impian. Disamping kegiatan dongeng, panitia juga nenyuguhkan kegiatan lain berupa menulis impian serta pembacaan puisi oleh anak-anak Panti.

Dalam kegiatan Sastra Berbagi Ceria, panitia juga mendonasikan dua dos buku cerita dan buku pelajaran kepada Panti Asuhan Al-Khaerat.

Follow Berita Lines Indonesia di Google News.

Follow Channel WhastApp Lines Indonesia di WhastApp.